Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Detik-detik Tambang Batu Bara di China Longsor, Bagaimana Ceritanya?

Kompas.com - 01/03/2023, 07:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video detik-detik kejadian tambang batu bara di China longsor viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut di-posting oleh akun TikTok @habarbanua6 pada Senin (27/2/2023).

Hingga Rabu (1/3/2023) pagi unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,4 juta kali, disukai lebih dari 25.200 pengguna dan mendapatkan lebih dari 257 komentar.

"Tambang Batubara LONGSOR," tulis akun tersebut.

Dalam video itu terlihat detik-detik adanya longsoran yang perlahan jatuh ke bawah.

Baca juga: Viral, Video Mobil Pelat Merah Kabur Usai Serempet Pengendara Motor di Klaten, Ini Kata Polisi

@habarbanua6 Tambang batubara di china longsor #tambangbatubara #tambang #tambangbatubarakalimantan ? suara asli - Habar Banua Kalsel

Baca juga: Kronologi Pemilik Olshop Baju Bekas di Makassar Aniaya dan Keroyok Pembeli

Lantas bagaimana cerita tambang batu bara China yang longsor tersebut?

Tambang batu bara China longsor

Kecelakaan tambang batu bara di China tersebut rupanya terjadi pada Rabu (22/2/2023) di pertambangan wilayah Mongolia.

Dikutip dari Bloomberg, sampai dengan 27 Februari lalu setidaknya ada 50 orang terkubur dan enam orang dipastikan tewas.

Tambang batu bara tersebut dioperasikan oleh perusahaan lokal kecil Xinjing Coal Mining Co, dikutip Reuters.

Tambang tersebut runtuh dalam tumpukan besar puing-puing selebar setengah kilometer dan diperkirakan setinggi 80 meter.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Fly Ash dan Bottom Ash, Limbah Batu Bara yang Dikeluarkan dari Kategori Berbahaya

Dari rekaman kamera di CCTV, longsoran batu dan tanah jatuh dari sisi gunung ke dalam cekungan tambang, mengubur sejumlah ekskavator dan truk .

"Saya baru saja mulai bekerja pada pukul 13.15 ketika saya menyadari ada bebatuan yang jatuh dari gunung," kata seorang penambang yang dirawat di rumah sakit.

"Saya melihat situasinya semakin serius, dan evakuasi telah diatur, tetapi sudah terlambat, gunung itu runtuh begitu saja," lanjutnya.

Setidaknya ada 300 petugas penyelamat yang diterjunkan ke lokasi untuk membantu pencarian para korban tambang yang terjebak.

Pada Rabu malam, longsoran rupanya juga kembali terjadi mengakibatkan susahnya penyelamatan korban.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Gas Hancurkan Tambang Batu Bara di Inggris, 439 Tewas

Pemeriksaan keamanan nasional

Ilustrasi batu bara 

Dok. Shutterstock/Steve Morfi Ilustrasi batu bara

Kecelakaan tambang batu bara ini memicu pemeriksaan keamananan nasional.

Kementerian Manajemen Darurat China telah mengirim setidaknya 20 regu untuk melakukan inspeksi ke berbagai perusahaan tambang untuk mencegah insiden serupa terjadi.

Para pejabat telah diperintahkan untuk menutup setiap celah kemananan dan menindak praktik manajemen yang buruk maupun menutup penambangan ilegal.

Ini bukan kali pertama adanya kejadian tambang batu bara di China longsor.

Baca juga: Kebijakan Larangan Ekspor Pernah Diambil Saat Krisis Batu Bara, Apakah Berhasil?

Pada 2022 lalu terdapat sejumlah kecelakaan pertambangan yang menewaskan lebih dari 600 orang.

China sendiri saat ini tengah meningkatkan produksi tambang batu baranya selama setahun terakhir untuk menjaga pasokan dan menjaga harga agar stabil.

Pemerintah telah menyetujui adanya 260 juta ton kapasitas penambangan pada 2022 dengan Mongolia sebagai wilayah penambangan batu bara terbesar di China.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bencana di Tambang Batu Bara Inggris, 439 Penambang Tewas

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com