Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Stasiun Samarang, Stasiun Pertama di Indonesia yang Kini Telah Hilang

Kompas.com - 01/03/2023, 06:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah mencatat, Stasiun Samarang merupakan stasiun pertama yang ada di Indonesia.

Kepastian mengenai status stasiun pertama ini didapatkan setelah penelusuran yang dilakukan oleh Indonesian Railway Preservation Society (IRPS).

Mereka yang terlibat di dalamnya adalah Tjahjono Rahardjo, Deddy Herlambang, dan Karyadi Baskoro.

Harian Kompas, 27 Februari 2014 memberitakan, informasi awal Stasiun Samarang didapatkan dari peta-peta kuno koleksi Koninklijk Instituut voor de Tropen dan foto-foto koleksi Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde (KITLV).

Data itu kemudian dipadukan dengan peta dari citra satelit melalui Google Earth.

Penulusuran itu juga mengacu pada buku Spoorwegstations op Java karya Michiel van Ballegoijen de Jong (Amsterdam, 1993).

Tepat tanggal 10 Agustus 1867, untuk pertama kali resmi dioperasikan angkutan penumpang kereta api dari Stasiun Samarang menuju Tangoeng (Tanggung) sepanjang 25 kilometer melintasi Halte Allas-Toewa (Alas Tua) dan Broemboeng (Brumbung).

Pembangunan stasiun dan jalur berlangsung selama tiga tahun, dimulai pada 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda LAJW Baron Sloet va Beele.

Adalah Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan swasta Belanda yang ada di balik eksistensi Stasiun Semarang itu.

Baca juga: Masjid Saka Tunggal Banyumas, Masjid Pertama di Indonesia


Bangunan awal

Bangunan Stasiun Samarang awal semula berbentuk "U" terbuka ke arah timur dan mengarah ke jalur rel.

Jalur rel pertama dibangun pada 1864-1867 sepanjang 25 kilometer dan menghubungkan Stasiun Samarang hingga Stasiun Tangoeng (Tanggung).

Belanda membangun jalur tersebut agar bisa mengangkut hasil bumi berupa kopi, tembakau, teh, dan gula menuju pelabuhan.

Dulunya, Stasiun Samarang berada dalam satu kawasan di Kelurahan Kemijen, Semarang, bersama Stasiun Semarang Gudang, dan Stasiun Kemijen.

Dalam buku Spoorwegstations op Java, terdapat foto Stasiun Samarang yang diambil pada 1867.

Kondisinya tak jauh beda dengan Stasiun Tanjung Priok dan Stasiun Jakarta Kota yang masih tegak berdiri.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com