Viral, Twit Bayi Lahir Diberi Status "Rainbow Baby", Apa Artinya?

Ibu kemungkinan merelakan kepergian si buah hati pada kehamilan sebelumnya karena keguguran, kuretase (proses pengeluaran jaringan dari rahim), proses persalinan, maupun bayi yang meninggal dunia setelah lahir.

"Intinya adalah si rainbow baby ini ibarat pelangi yang muncul setelah hujan badai," kata Galuh kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

"Di mana secercah harapan orangtuanya tentu lebih ke dampak psikologis sang ibu terutama mengenai baby blues yang berlebihan, kekhawatiran mengenai kondisi anaknya dan bahkan bisa overprotektif," sambungnya.

Baca juga: Ciri Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

Rainbow baby bukan istilah medis

Kendati rainbow baby menjadi viral di media sosial, Galuh mengingatkan bahwa istilah tersebut bukanlah istilah medis.

Rainbow baby hanyalah istilah yang diberikan oleh masyarakat untuk menggambarkan kondisi bayi.

"Keistimewaan sebenernya sama saja, karena ini adalah istilah yang diberikan oleh masyarakat," tutur Galuh.

Baca juga: Ahli Gizi UM: 5 Bahaya Susu Kental Manis untuk Bayi

Makna rainbow baby bagi orangtua

Lebih lanjut, Galuh mengutarakan bahwa rainbow baby menandakan sesuatu yang spesial bagi orangtua.

Mereka yang memiliki bayi dengan status itu artinya harus bersikap lebih bijak dan tidak larut dalam kesedihan setelah kehilangan anak pada periode kehamilan sebelumnya.

Hal tersebut, kata Galuh, bisa saja membuat orangtua over protektif dan berdampak bagi aspek perkembangan buah hatinya.

"Justru kalau mau dibilang rainbow baby istimewa dalam hal perhatian, perlindungan yang luar biasa dari orangtuanya," imbuhnya.

"Namun, kembali lagi nanti harus memikirkan aspek perkembangan seorang anak, personal sosialnya, kemandiriannya di kemudian hari," tambah Galuh.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa rainbow baby memiliki lawan istilah, yaitu sunshine baby.

Istilah tersebut merujuk pada bayi yang lahir setelah orangtuanya mengalami keguguran ketika kehamilan atau proses persalinan.

Baca juga: Terkenal Mahal, Berapa Biaya Program Bayi Tabung di Indonesia?