Namun, pada wombat, ternyata seperempat usus belakang memiliki struktur otot yang khusus dan berbeda dengan marsupialia lain.
Bagian usus ini bertanggungjawab untuk penyerapan cairan hingga sisa makanan memadat membentuk feses atau tinja.
"Struktur otot usus belakang wombat memiliki empat sisi otot yang lebih kuat," ujar Slamet.
Hal tersebut membuat sisa pakan yang lewat beserta cairannya terserap, sehingga kotoran yang terbentuk bukan bulat, tetapi kotak atau kubus.
"Karena keempat sisi menekan secara simultan membentuk segi empat," imbuhnya.
Meski misteri ini sudah terpecahkan, Slamet mengungkapkan bahwa para ahli zoologi belum menemukan jawaban mengapa struktur otot usus belakang wombat berbeda dengan marsupialia lain.
Baca juga: Ramai soal Kucing Busok Ras Asli Indonesia yang Diakui Dunia, Kucing Apa Itu?
Slamet menuturkan, wombat merupakan mamalia dari Australia dan Selandia Baru. Meski penampakannya mirip beruang, wombat adalah hewan berkantung seperti kanguru.
Hewan ini juga kerap disebut sebagai tikus raksasa. Namun begitu, Slamet mengatakan, kekerabatan tikus dan wombat sangatlah jauh.
"Tapi kekerabatan sangat jauh dengan tikus yang masuk ordo Rodensia atau hewan pengerat," terangnya.
Adapun secara klasifikasi, wombat masuk dalam kelas Mammalia, infrakelas Marsupialia, dan ordo Diprotodontia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.