Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Setelah Berhubungan Intim Langsung Tidur Bisa Sebabkan Anyang-anyangan? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 22/02/2023, 19:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Wawang menyampaikan jika sering mengalami anyang-anyangan, sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala infeksi. Pemeriksaannya bisa melalui laboratorium untuk urine, pemeriksaan mikrobiologi swab vagina, atau pap smear.

"Seseorang yang mengalami anyang-anyangan bisa saja itu disebabkan karena ISK dan bisa juga tidak, maka untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan seperti yang saya sebutkan di atas," jelasnya.

Baca juga: 7 Tanda Hati Tak Sehat, Salah Satunya dari Warna Urine dan Feses!

Anyang-anyangan dan infeksi saluran kemih 

Sementara itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Indra Adi Susianto mengatakan, istilah medis untuk nyeri pada saat buang air kecil itu disebut disuria.

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, panas, dan perih saat buang air kecil.

"Itu disuria yang biasa masyarakat kenal dengan istilah anyang-anyangan," ujarnya terpisah, Rabu (22/2/2023).

Indra menyampaikan bahwa disuria bisa terjadi kepada siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang tua.

"Disuria itu bukan penyakit, namun itu adalah gejala dari penyakit lain, seperti infeksi saluran kencing/kemih karena adanya peradangan (inflamasi) dan juga iritasi," jelasnya.

Peradangan ini dapat terjadi pada sistem kemih maupun daerah genitalia yang bisa dialami oleh laki-laki ataupun perempuan.

Baca juga: 7 Manfaat Konsumsi Jahe, Ampuh Cegah Kanker hingga Kurangi Peradangan

Penyebab infeksi saluran kemih

Indra menyebutkan, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan.

Pertama, bisa karena akivitas seksual yang menyebabkan iritasi pada uretra seperti berkuda dan bersepeda.

Selain itu, vagina juga merupakan daerah sensitif terhadap bahan-bahan tertentu seperti sabun, alat kontrasepsi, dan lainnya.

Kedua, bisa juga disebabkan karena trauma yang terjadi pada sistem kemih.

Biasanya trauma terjadi akibat dari benturan maupun iritasi dari pemasangan selang kateter yang terlalu lama dan bisa juga terjadi karena hubungan seksual.

"Hubungan seksual bisa juga menyebabkan disuria, namun pada intinya harus selalu menjaga kebersihan diri dan pasangan saat dan setelah melakukan hubungan seksual," jelas Indra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com