Stres ternyata dapat membuat perut buncit dengan memicu kelenjar adrenal memproduksi hormon bernama kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan dan memicu penyimpanan lemak perut.
Kondisi ini banyak dialami perempuan yang memiliki pinggang besar. Mereka cenderung memproduksi banyak kortisol saat stres.
Untuk mengatasi ini, disarankan memperbanyak aktivitas penghilang stres seperti yoga atau meditasi.
Gula mengandung fruktosa yang bisa memicu penyakit berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Penyakit ini termasuk jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit hati.
Selain itu, asupan gula yang tinggi juga memicu peningkatan lemak perut. Kondisi ini tidak hanya berlaku untuk gula instan, melainkan juga produk yang mengandung gula alami seperti madu.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Pemicu Perut Buncit yang Harus Dihindari
Senam aerobik atau kardio ternyata efektif meningkatkan kesehatan dan membakar kalori. Oleh karena itu, olahraga ini sangat bermanfaat mengurangi lemak perut.
Penelitian menunjukkan, perempuan yang melakukan senam aerobik selama 300 menit per minggu akan kehilangan lebih banyak lemak daripada mereka yang hanya berolahraga 150 menit per minggu.
Mengurangi konsumsi karbohidrat sangat bermanfaat menghilangkan lemak perut. Hal ini sangat bermanfaat bagi mereka yang obesitas atau berisiko terkena diabetes tipe 2.
Untuk itu, dianjurkan mengurangi karbohidrat atau mengganti dengan konsumsi biji-bijian, kacang polong, atau sayuran.
Angkat beban atau latihan kekuatan dapat menambah massa otot dan menghilangkan lemak perut.
Latihan angkat beban akan semakin menunjukkan hasil positif jika dikombinasikan dengan senam aerobik.
Baca juga: 5 Bumbu Dapur yang Berkhasiat Mengecilkan Perut Buncit, Apa Saja?
Minuman manis mengandung fruktosa yang menyebabkan perut buncit.
Sebuah studi membuktikan, pasien diabetes tipe 2 yang meminum 1 minuman manis setiap minggu akan menambah lemak perut daripada orang yang tidak mengonsumsinya.
Karenanya, sangat dianjurkan mengurangi konsumsi minuman soda dan teh manis.
Kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dan menambah lemak pada perut.