Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hewan Capybara yang Dipanggil Masbro oleh Warganet

Kompas.com - 11/02/2023, 10:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hewan ini memiliki kaki sebagian besar berselaput yang digunakan untuk mengayuh saat berjalan di atas air.

Adapun bulunya berwarna merah hingga cokelat tua dan pendek yang mengering cepat ketika berada di daratan.

Capybara memiliki mata kecil dengan hidung dan telinga yang tidak berbulu dengan posisi yang lebih tinggi di kepala.

Desain wajah hewan ini membuat wajahnya bisa tetap terlihat meskipun sedang berendam sehingga capybara selalu bisa waspada.

Capybara juga memiliki moncong yang tumpul dan hampir tidak berekor.

Baca juga: Mengenal Hewan-hewan Mitologi yang Jadi Nama Kereta Api, Apa Saja?

Hal unik dari capybara

Capybara biasa makan saat pagi dan sore hari, dan mereka biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk beristirahat di tepian sungai.

Dikutip dari Britannica, capybara betina biasanya melahirkan 3-8 anak setiap tahunnya.

Betina akan hamil sekitar 100 hingga 110 hari.

Capybara seperti halnya hewan pengerat lainnya, memiliki gigi yang terus tumbuh. Hewan ini adalah vegetarian dengan memakan rerumputan.

Namun di daerah budidaya hewan ini menjadi predator karena kerap memakan melon dan labu para petani.

Baca juga: 5 Tanaman yang Bisa Mengusir Tikus


Fakta lain dari capybara adalah hewan ini juga makan kotoran mereka sendiri di pagi hari.

Kotoran mereka kaya protein dan tinggi jumlah mikroba.

Rerumputan yang dimakan capybara sering kali sulit dicerna, sehingga memakan limbah kotorannya memungkinkan capybara untuk mencerna kembali.

Capybara bisa hidup sendirian, namun mereka juga bisa hidup berkelompok hingga sekitar 40 anggota.

Baca juga: 5 Hewan Peliharaan Terkaya di Dunia, Kucing Taylor Swift Punya Harta Rp 1,5 Triliun

Predator dari capybara atau masbro ini adalah jaguar, puma, dan caiman.

Sedangkan capybara muda kerap menjadi makanan bagi ular, rubah pemakan kepiting, hingga burung pemangsa.

Di Amerika Selatan hewan ini banyak diburu untuk dijadikan makanan atau diambil kulitnya untuk dijadikan aksesoris barang-barang yang terbuat dari kulit.

Baca juga: Mengenal Paus Biru Antartika, Hewan Terbesar di Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Daftar PTN yang Menerima KIP Kuliah Jalur Mandiri, Biaya Studi Bisa Gratis

Tren
KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

KAI Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, sampai Kapan?

Tren
Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Ramai soal La Nina Penyebab Hujan Turun Saat Musim Kemarau? Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Pulang Rawat Inap atas Permintaan Sendiri Tak Dijamin BPJS Kesehatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com