Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Holding BUMN Danareksa, Perbaiki Akses Air Bersih, Perkuat Ekonomi Negeri

Kompas.com - 10/02/2023, 22:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air bersih merupakan sumber daya alam yang paling dibutuhkan makhluk hidup. Jika tidak ada air, sudah dipastikan tidak ada kehidupan.

Bagi manusia, kriteria air bersih adalah air yang dapat dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, di mana kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Berdasarkan data Progress on Drinking Water and Sanitation, 2021 Update and MDG Assessment yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF, ada 771 juta orang di dunia tidak memiliki akses air bersih.

Bahkan, waktu yang dihabiskan untuk mengumpulkan air atau mencari tempat yang aman untuk mengakses air bersih menyumbang hilangnya peluang ekonomi mencapai miliaran dollar AS.

Baca juga: Menteri BUMN Tunjuk Eks Dirjen Pajak Jadi Komisaris Danareksa

Persoalan akses air bersih juga dihadapi oleh Indonesia.

Meski termasuk negara tropis, data Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) menyebutkan bahwa Indonesia terancam krisis air tingkat menengah pada 2025.

Indonesia juga masuk ke dalam daftar 10 negara yang akan mengalami krisis air bersih pada 2040. Pulau Jawa dan Bali menjadi daerah dengan potensi krisis tertinggi.

Ancaman ini tentu berpeluang menghambat upaya Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045.

Baca juga: Mengenal 7 Anak Cucu Pertamina, dari Urusi Asuransi hingga Perhotelan


Proyek air bersih dalam negeri

Danareksa melakukan penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama 3 partner dan 2 financial investors  untuk pembentukan dan Investasi Infrastruktur air bersih melalui Indonesia Water Fund (IWF).Dok. Danareksa Danareksa melakukan penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama 3 partner dan 2 financial investors untuk pembentukan dan Investasi Infrastruktur air bersih melalui Indonesia Water Fund (IWF).

Pada Oktober 2022, Program Indonesia Water Fund (IWF) yang diluncurkan oleh Kementerian BUMN melalui holding Danareksa merupakan aksi nyata dalam mengantisipasi memburuknya krisis air bersih.

Program ini juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan pada 2030.

IWF akan menggarap 31 proyek air bersih dalam negeri dengan dana Rp 45 triliun.

Target awal, program ini akan mengelola dana sebesar Rp 15 triliun dari mitra strategis.

Baca juga: Kenapa Air Mata Rasanya Asin? Berikut Penjelasannya

Suplai air sudah mengalir pada beberapa daerah terdampak, namun masih dilakukan secara bertahap pada area dengan kontur tanah (elevasi) yang tinggi.DOK HUMAS BP BATAM Suplai air sudah mengalir pada beberapa daerah terdampak, namun masih dilakukan secara bertahap pada area dengan kontur tanah (elevasi) yang tinggi.
Direktur Investasi Danareksa, Chris Soemijantoro mengatakan, sinergi beberapa holding BUMN Danareksa yang berpengalaman merupakan kunci dalam realisasi program IWF ini.

"Sehingga dalam setiap pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru maupun SPAM eksisting melalui IWF sudah melalui pengecekan tim kami secara ketat dengan teknologi tinggi, bahkan sejak awal proyek dijalankan," kata Chris dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2023).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com