Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Uang Koin Rp 1.000 Bisa Dijual Seharga Rp 50 Juta, Ini Kata BI

Kompas.com - 07/02/2023, 19:05 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan tentang uang koin Rp 1.000 bergambar kelapa sawit kembali ramai menjadi perbincangan di media sosial.

Unggahan ini berawal dari akun Facebook ini, Sabtu (4/2/2023) yang menjelaskan bahwa uang logam tersebut jika dijual akan bernilai tinggi hingga mencapai Rp 50 juta.

"Uang Koin Rp.1000 bergambar Kelapa Sawit (tahun 1996,1997,2000) Dijual dengan harga 50 juta. Nyesel skrg ga ngumpulin uang koin dari dulu trnyata skrg jadi sangat berharga," tulis pengunggah.

Baca juga: Ramai soal Uang Koin 75, Ini Penjelasan Peruri

Baca juga: Video Viral Mesin ATM Bisa Setor Tarik Rp 10.000, Ini Kata Bank Mandiri

Dalam unggahan foto itu tampak ada banyak uang koin Rp 1.000 dengan tahun berbeda-beda.

Hingga Selasa (7/2/2023), unggahan itu disukai sebanyak 114 dan mendapat 74 komentar warganet.

Beberapa warganet mengatakan bahwa itu hanya hoaks dan banyak dari mereka yang memilikinya namun tidak ada yang membelinya.

"Yg jual mah iya suka suka kita mau kasih harga berapa, Masalahnya yg mau beli siapa?," kata akun Zunario.

"Gara-gara postingan kaya begitu tetanggamu udah jadi korban," tulis akun Mamaz Ae.

"50 juta untuk 50ribu keping ya guys," ungkap akun Afandi.

Baca juga: Ramai Uang Rp 5.000 Tahun Emisi Sama tapi Tanda Tangan Beda, Kok Bisa?

Lantas, benarkah koin logam Rp 1.000 bisa ditukarkan dengan nominal uang yang lebih tinggi?

Tanggapan BI

Menanggapi hal tersebut, Direktur Dapartemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fajar Majardi mengatakan, uang koin yang dimaksud adalah uang rupiah tahun emisi 1993 dengan nominal Rp 1.000.

"Saat ini uang tersebut merupakan salah satu uang rupiah yang masih berlaku dan dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah sesuai dengan nilai nominalnya," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Fajar menyampaikan, jika uang rupiah koin bergambar sawit Rp 1.000 tersebut cacat atau rusak, maka pihaknya akan memberikan penggantian sebesar nilai nominal yang sama yaitu Rp 1.000.

Baca juga: Viral, Video Mesin ATM Pecahan Rp 20.000 di Yogyakarta, Ini Penjelasan BNI

Penggantian itu bisa dalam bentuk pecahan dan tahun emisi yang sama atau berbeda sepanjang ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya.

"Tidak tepat bila uang rupiah Rp 1.000 Tahun Emisi 1993 dapat ditukarkan lebih tinggi dari nilainya," tambahnya.

Uang koin bergambar kelapa sawit itu imbuhnya, belum ditarik dari peredaran. Sehingga dalam proses transaksi nilai tukar uang itu sama dengan nilai nominalnya.

Baca juga: Viral, Video Uang Pecahan 1.0, Bisakah untuk Pembayaran? Ini Kata Peruri

Tentang uang Rp 1.000 bergambar kelapa sawit

Diberitakan Kompas.com (20/6/2020), uang pecahan Rp 1.000 bergambar kelapa sawit ini memiliki nama asli yakni Uang Logam Bank Indonesia Emisi 1993.

Uang koin tersebut diterbitkan pada 8 Maret 1993 dan tidak ada penarikan dari pihak BI hingga saat ini.

Adapun uang logam ini memiliki ciri berbentuk bulat pipih, dengan berat 8,60 gram, dan tebal 2,40 mm.

Pada bagian luar atau logam berwarna keperakan diameternya 26 mm, sedangkan pada bagian dalam atau logam bagian kuning diameternya 18 mm.

Ciri lain yang tampak yakni adanya teks "KELAPA SAWIT" dan "Rp 1.000" di sisi belakang. Sementara, pada sisi depan uang terdapat teks "BANK INDONESIA" dan lambang Garuda Pancasila.

Baca juga: Viral, Video Temuan Uang Jadul Rp 500 dan Rp 1.000 Simpanan Nenek, Bisakah Ditukar ke Bank Indonesia?

BANK INDONESIA Uang Rupiah yang Tidak Berlaku Mulai 1 Januari 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com