"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).
Tiga orang WNI terluka tersebut, terdiri dari satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay. Ketiga pun telah dirujuk ke rumah sakit.
Tak hanya korban luka, sejumlah WNI di tempat terjadinya gempa, yakni Kahramanmaras, Gaziantep, harus meninggalkan apartemen. Sebab, tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah.
Adapun berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang tinggal di seluruh wilayah Turkiye. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.
Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Baca juga: Gempa Turkiye Tewaskan Lebih dari 500 Orang, Tagar PrayforTurkey Menggema
Gempa Turkiye hari ini hampir sama dengan yang terjadi pada 1999 silam. Kala itu, gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Izmit dan wilayah Laut Marmara timur.
Kawasan di dekat Istanbul itu merupakan wilayah padat penduduk, hingga menewaskan lebih dari 17.000 orang.
Sementara itu, Erdogan menggambarkan hari ini sebagai bencana terburuk bagi Turkiye sejak 1939.
Ketika itu, gempa bumi telah menewaskan lebih dari 32.000 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.