Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Husein Djajadiningrat, Doktor dan Guru Besar Pertama di Indonesia

Kompas.com - 03/02/2023, 08:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pangeran Ario Husein Djajadiningrat merupakan orang Indonesia peraih gelar pendidikan tertinggi (doktor) dan profesor pertama di Indonesia.

Dikutip dari laman Museum Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Husein Djajadiningrat memiliki gelar akademik di bidang bahasa dan sejarah.

Tak hanya itu, pria kelahiran 8 Desember 1886 ini juga seorang sarjana terkemuka di bidang kebudayaan Islam.

Baca juga: Mengenang Habibie, dari Dunia Dirgantara hingga Kecamannya terhadap Musik Rap

Diketahui, Husien merupakan anak dari Raden Bagus Djajawinata, seorang Bupati Banten yang memiliki pikiran maju.

Tak heran, ia berhasil menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi.

Setelah lulus dari Hoogere Burgerschool atau HBS, Husein kemudian melanjutkan pendidikannya ke Leiden University, Belanda.

Untuk masuk ke kampus itu, ia harus menempuh ujian bahasa Latin dan Yunani kuno.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...


Bapak Metodologi Penelitian Sejarah Indonesia

Semasa kuliah, ia pernah memperoleh medali emas setelah menulis tentang sejarah Aceh berdasarkan sumber naskah Melayu di Leiden.

Dari sana, ia sukses meraih gelar doktor di bidang bahasa dan budaya Indonesia pada 1913.

Di bawah promotor Snouck Hurgronje, ia menulis disertasi berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten (Tinjauan Kritis Sejarah Banten).

Baca juga: Dapat Gelar Doktor Kehormatan, Ini Rekam Jejak Taylor Swift

Disertasi ini menjadi tonggak historiografi modern Indonesia. Tak heran, Husein dianggap sebagai Bapak Metodologi Penelitian Sejarah Indonesia.

Melalui karya itu, Husein merupakan tokoh pertama yang menetapkan tahun 1257 sebagai kelahiran Jayakarta.

Pada 1919, ia mendirikan Java Institut dan menjadi redaktur majalah Djawa bersama Raden Ngabahi, dikutip dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta.

Baca juga: Viral, Unggahan Istilah Bahasa sebagai Nama untuk Bahasa Indonesia, Pakar Sebut Itu Salah

Mengangkat Bahasa Indonesia

Ia kemudian diangkat menjadi guru besar di Reschtchoogeschool Jakarta untuk mata kuliah Hukum Islam, bahasa Jawa, Melayu, dan Sunda pada 1924.

Berkat bantuan Snouck, Teuku Mohammad Nurdin, Hazeu, dan Abu Bakar Aceh, Husein Djajadiningrat sukses menerbitkan kamus bahasa Aceh-Belanda dalam dua jilid pada 1934.

Halaman:

Terkini Lainnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com