Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Stadium dan Tingkatan Penyakit Kanker

Kompas.com - 01/02/2023, 17:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker menjadi penyakit yang mendapat banyak perhatian di berbagai belahan dunia.

Pada setiap tanggal 4 Februari, diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.

Kanker sendiri merupakan penyakit ganas yang penyebarannya tumbuh cepat dan kadang tak terkendali.

Kanker memiliki beberapa stadium yang dapat menggambarkan ukuran tumor dan seberapa jauh penyebarannya dari tempat asalnya.

Selain itu, kanker juga memiliki grade atau tingkatan yang menggambarkan penampilan sel-sel kanker.

Mengetahui stadium dan tingkatan kanker menjadi hal penting untuk membantu dokter menentukan sejauh mana perkembangannya dan menegakkan pilihan pengobatan terbaik.

Baca juga: Periksa Sebelum Terlambat, Ini Sederet Tes untuk Deteksi Kanker

Stadium kanker

Dilansir dari NHS, ada 2 jenis sistem stadium utama yang digunakan untuk berbagai jenis kanker, yakni sistem pementasan nomor dan sistem penentuan stadium TNM dengan huruf dan angka.

Sistem pementasan nomor

Tahapan nomor adalah:

  • Stadium 0 – Kanker masih berada di tempat dimulainya (in situ) dan belum menyebar.
  • Stadium 1 – Kanker masih kecil dan belum menyebar ke tempat lain.
  • Stadium 2 – Kanker telah tumbuh, tetapi belum menyebar.
  • Stadium 3 – Kanker lebih besar dan mungkin telah menyebar ke jaringan sekitarnya dan/atau kelenjar getah bening.
  • Stadium 4 – Kanker telah menyebar dari tempat awalnya ke setidaknya 1 organ tubuh lainnya, juga dikenal sebagai kanker "sekunder" atau "metastatik".

Sistem penentuan stadium TNM

Sistem TNM menggunakan huruf dan angka untuk mendeskripsikan kanker. Sistem ini digunakan dalam berbagai cara tergantung pada jenis kanker yang Anda miliki.

Untuk sistem TNM:

  • T: Menggambarkan ukuran tumor, dengan angka 1 sampai 4 (1 untuk kecil, 4 untuk besar).
  • N: Adalah singkatan dari kelenjar getah bening, dengan angka 0 sampai 3 (0 berarti tidak ada kelenjar getah bening yang terkena kanker, 3 berarti sudah ada banyak yang terkena kanker).
  • M: Adalah singkatan dari metastasis atau apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, dengan angka 0 dan 1 (0 artinya belum menyebar, 1 artinya sudah).

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023, Kenali 5 Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan

Tingkatan kanker

Tingkat kanker tergantung pada seperti apa sel-sel itu di bawah mikroskop.

Secara umum, tingkat yang lebih rendah menunjukkan kanker yang tumbuh lebih lambat dan tingkat yang lebih tinggi menunjukkan kanker yang tumbuh lebih cepat.

Sistem penilaian yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

  • Grade 1: Sel kanker yang menyerupai sel normal dan tidak tumbuh dengan cepat.
  • Grade 2: Sel kanker yang tidak terlihat seperti sel normal dan tumbuh lebih cepat dari sel normal.
  • Grade 3: Sel kanker yang terlihat tidak normal dan dapat tumbuh atau menyebar lebih agresif.

Dikutip dari Cancer, untuk sebagian besar kanker, grade adalah ukuran seberapa abnormal sel kanker yang juga disebut diferensiasi.

Pada kanker tingkat rendah (berdiferensiasi baik), sel-sel kanker terlihat cukup normal. Secara umum, kanker ini cenderung tumbuh lambat dan seringkali memiliki harapan yang lebih baik.

Pada kanker tingkat tinggi (berdiferensiasi buruk), sel-sel kanker terlihat lebih abnormal. Kanker tingkat tinggi seringkali cenderung tumbuh dengan cepat, sehingga mungkin memerlukan perawatan yang berbeda dari kanker tingkat rendah.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023: Link Twibbon dan Sejarah Peringatannya

Pengobatan untuk penyakit kanker

ilustrasi kemoterapi ilustrasi kemoterapi

Pengobatan untuk penyakit kanker dapat dipengaruhi oleh jenis kanker dan seberapa jauh kanker telah menyebar di tubuh Anda.

Dilansir dari CDC, berikut beberapa pengobatan untuk penyakit kanker:

  • Pembedahan: yaitu operasi di mana dokter akan memotong jaringan yang ditumbuhi sel kanker.
  • Kemoterapi: yaitu melalui obat-obatan khusus yang dapat mengecilkan atau membunuh sel kanker.
  • Terapi radiasi: menggunakan sinar berenergi tinggi (mirip dengan sinar-X) untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi hormon: memblokir sel kanker agar tidak mendapatkan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
  • Imunoterapi: perawatan yang bekerja dengan sistem kekebalan tubuh Anda untuk membantunya melawan sel kanker atau untuk mengontrol efek samping dari perawatan kanker lainnya.
  • Transplantasi sel induk: menggantikan sel-sel sumsum tulang yang hilang karena dosis kemoterapi atau terapi radiasi yang sangat tinggi. Paling umum digunakan untuk mengobati kanker darah dan kanker di kelenjar getah bening.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com