Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sindrom Lynch, Pemicu Kanker yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 30/01/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Bagaimana sindrom Lynch diwariskan?

Setiap sel memiliki dua salinan dari setiap gen. Satu diwariskan dari ibu dan satu diwarisi dari ayah.

Sindrom Lynch mengikuti pola pewarisan dominan autosomal, di mana mutasi perlu terjadi hanya pada 1 salinan gen agar orang tersebut memiliki peningkatan risiko terkena penyakit itu.

Ini berarti bahwa orang tua dengan mutasi gen dapat meneruskan salinan gen normal mereka atau salinan gen dengan mutasi tersebut.

Oleh karena itu, seorang anak yang memiliki orang tua dengan mutasi memiliki peluang 50 persen untuk mewarisi mutasi tersebut.

Saudara kandung atau orang tua dari seseorang yang mengalami mutasi juga memiliki peluang 50 persen untuk mengalami mutasi yang sama.

Namun, jika hasil tes orang tua negatif untuk mutasi (artinya hasil tes setiap orang tidak menemukan mutasi), risiko terhadap saudara kandung menurun secara signifikan tetapi risiko mereka mungkin masih lebih tinggi daripada risiko rata-rata.

Baca juga: Waspada, Ini Jenis, Gejala dan Penyebab Serangan Jantung yang Mengancam Jiwa

Gejala sindrom Lynch

Dikutip dari mayoclinic, orang dengan sindrom Lynch mungkin akan mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Kanker usus besar sebelum usia 50 tahun
  • Kanker lapisan dalam rahim (kanker endometrium) sebelum usia 50 tahun
  • Riwayat pribadi lebih dari satu jenis kanker
  • Riwayat kanker keluarga sebelum usia 50 tahun

Jika Anda khawatir bahwa mungkin saja Anda menderita sindrom Lynch, atau mutasi lain yang terkait dengan kanker kolorektal.

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan riwayat kesehatan keluarga Anda tentang kanker kolorektal dan membagikan informasi ini dengan dokter Anda.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Kanker DLBCL
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com