Ada beberapa faktor yang dapat memicu hipertensi, berikut di antaranya:
- Pola makan yang tidak sehat (konsumsi garam berlebihan, pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, asupan buah dan sayuran yang rendah)
- Kurang aktivitas fisik dan olahraga
- Konsumsi rokok dan alkohol
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi termasuk riwayat keluarga hipertensi, usia di atas 65 tahun dan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit ginjal.
Baca juga: Cara Atasi Kolesterol, Hipertensi, Gula Darah Tinggi, dan Asam Urat
Gejala umum hipertensi
Hipertensi disebut sebagai “silent killer”. Kebanyakan orang dengan riwayat hipertensi tidak menyadari gejalanya karena sering dianggap hal biasa.
Untuk itu, sangat penting Anda untuk mengukur tekanan darah secara teratur. Gejalanya bisa berupa:
- Sakit kepala di pagi hari
- Mimisan
- Detak jantung tidak teratur
- Penglihatan berkurang
- Telinga berdengung.
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Kebingungan
- Kecemasan berlebih
- Nyeri dada
- Tremor otot.
Bagaimana mencegah hipertensi?
Mengurangi risiko hipertensi berarti mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal, serta masalah kesehatan lainnya. Berikut beberapa cara untuk mencegahnya:
- Mengurangi asupan garam (hingga kurang dari 5g setiap hari).
- Makan lebih banyak buah dan sayuran
- Menjadi aktif secara fisik secara teratur
- Menghindari penggunaan tembakau
- Mengurangi konsumsi alkohol
- Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh
- Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet
- Mengurangi dan mengelola stres
- Secara teratur memeriksa tekanan darah
- Mengobati tekanan darah tinggi
- Mengelola kondisi medis lainnya.
Baca juga: Bahaya Makanan Kemasan Tinggi Natrium, Picu Hipertensi hingga Stroke