1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi dimana detak jantung yang tidak normal. Jantung mulai berdetak lebih cepat dan kemudian berhenti berdetak (henti jantung).
2. Syok kardiogenik
Kondisi di mana otot jantung rusak parah dan tidak dapat lagi berkontraksi dengan baik untuk mensuplai darah yang cukup untuk mempertahankan banyak fungsi tubuh.
3. Jantung pecah
Kondisi di mana otot, dinding, atau katup jantung terbelah (pecah).
Komplikasi ini dapat terjadi dengan cepat setelah serangan jantung dan merupakan penyebab utama kematian.
Banyak orang meninggal mendadak akibat komplikasi serangan jantung sebelum mencapai rumah sakit atau dalam 1 bulan setelah serangan jantung.
Hal ini juga bergantung pada:
Baca juga: Gejala Kolesterol Tinggi Bisa Dilihat dari Warna Lidah, Ini Tandanya
Ada tiga jenis serangan jantung berdasarkan tingkat keparahaannya. Ketiga jenis serangan jantung tersebut adalah:
CAS atau serangan jantung tanpa adanya penyumbatan merupakan kondisi penyumbatan pada pembuluh arteri.
Kondisi ini terjadi saat salah satu arteri jantung menegang sehingga mengalami kejang, dan mengakibatkan aliran darah ke jantung berkurang drastis, bahkan dapat membuat jantung berhenti untuk sementara waktu.
Kejang arteri koroner juga dikenal sebagai kejang koroner, angina tidak stabil, serangan jantung diam dan juga penyakit angin duduk.
Penyakit ini dapat dideteksi dengan tes darah.
Tidak ada kerusakan permanen selama kejang arteri koroner.