Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Eisoptrophobia, Fobia pada Cermin

Kompas.com - 26/01/2023, 13:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cermin sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia.

Sebelum bepergian, banyak orang menyempatkan diri untuk bercermin guna memastikan penampilannya sudah sesuai keinginan.

Akan tetapi, beberapa orang justru merasa takut dan cemas ketika akan bercermin.

Baca juga: Apa Penyebab Fobia dan Bagaimana Cara Menyembuhkannya?

Adalah eisoptrophobia, fobia spesifik yang membuat penderitanya mengalami ketakutan berlebihan terhadap cermin.

Fobia ini juga disebut sebagai spektrophobia atau catoptrophobia.

Dikutip dari Cleveland Clinic, individu dengan eisoptrophobia mungkin sangat takut pada bayangannya sendiri, pada cermin itu sendiri, atau pada hantu yang muncul di cermin.

Baca juga: Mengenal Ombrophobia, Munculnya Rasa Takut Saat Hujan Turun


Baca juga: Penyakit Rabies Buat Penderitanya Takut Air, Benarkah?

Gejala eisoptrophobia

Mengalami gejala eisoptrophobia bisa sangat melemahkan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Gejala eisoptrophobia akan bervariasi tergantung pada individu, tetapi mungkin termasuk yang berikut:

  • Seseorang mungkin mengalami gejala kecemasan atau ketakutan saat menghadapi atau memikirkan cermin atau pantulan
  • Membuang cermin dari rumah
  • Tidak membeli barang, seperti alat rias yang memiliki cermin
  • Menghindari acara publik karena takut menemukan cermin

Baca juga: Jangan Gunakan Air Sabun, Bersihkan Saja Cermin dengan Baking Soda

Sementara gejala fisik mungkin termasuk:

  • Menggigil
  • Pusing
  • Keringat berlebihan (hiperhidrosis)
  • Jantung berdebar-debar
  • Mual
  • Sesak napas (dispnea)
  • Gemetar atau gemetar
  • Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia)

Untuk diagnosis fobia spesifik, gejalanya harus ada setidaknya selama enam bulan dan tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh kondisi medis lain.

Sebagai catatan, penderita eisoptrophobia mungkin juga memiliki diagnosis komorbiditas , termasuk gangguan panik.

Baca juga: Mengenal Heliophobia, Fobia pada Matahari, Gejala dan Penyebabnya

Penyebab eisoptrophobia

Ilustrasi cermin.SHUTTERSTOCK / Followtheflow Ilustrasi cermin.

Fobia spesifik mungkin disebabkan oleh peristiwa traumatis, tetapi tidak semua orang mengalami hal serupa.

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan juga dapat berperan dalam mengembangkan fobia spesifik.

Eisoptrophobia dapat bermanifestasi dalam berbagai cara tergantung pada individu dan pengalaman unik serta genetika mereka.

Baca juga: Kenapa Kucing Takut pada Timun?

Anak-anak dan orang dewasa dengan amigdala yang terlalu aktif (bagian otak yang terlibat dalam emosi dan perilaku), mungkin lebih rentan mengembangkan fobia spesifik.

Selain itu, anak-anak dan orang dewasa yang mengalami masalah dengan pemrosesan habituasi juga lebih rentan.

Dengan kata lain, obyek atau situasi yang seharusnya dianggap tidak mengancam otak dari waktu ke waktu malah terus memicu respons rasa takut.

Ketakutan yang mendasari ini dapat diperburuk oleh pengalaman genetik, lingkungan, dan traumatis.

Baca juga: 4 Faktor yang Menyebabkan Fobia, Rasa Takut yang Berlebihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com