Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sarapan yang Harus Dihindari jika Ingin Menurunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun

Kompas.com - 25/01/2023, 09:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

3. Kekurangan serat

Sama seperti protein, serat juga tidak kalah penting untuk menurunkan berat badan ketika Anda berusia 50 tahun ke atas.

Serat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.

Dilansir dari Healthline, serat memiliki viskositas yang tinggi sehingga mampu meningkatkan rasa kenyang dan nafsu makan yang berkurang. 

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Memicu Disfungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu

4. Melewatkan waktu sarapan

Banyak orang berpikir bahwa melewatkan sarapan bisa menurunkan berat badan. Padahal, melewatkan sarapan bisa berdampak buruk pada kesehatan dan fungsi otak.

"Ketika kadar glukosa turun ke tingkat yang sangat rendah, orang mengalami kabut otak, kelelahan mental, dan lekas marah," kata ahli diet Trista Best, RD, MPH.

Sebaliknya, sarapan justru bisa menjadi pengontrol bagaimana Anda makan di sisa hari itu.

5. Minum kopi

Melewatkan sarapan dan menggantinya dengan minum kopi juga bukan hal yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Pada dasarnya, kopi memang menekan rasa lapar. Namun itu hanya sementara.

Selanjutnya, Anda akan merasa kelaparan dan sulit mengontrol porsi makan.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Memicu Disfungsi Ereksi, Pria Wajib Tahu

6. Sarapan dengan protein bar

Sejumlah produk protein bar mengandung cokelat dan selai kacang yang banyak kalori serta karbohidrat.

Bahkan kandungan protein dan karbihidratnya melebihi permen.

Hal ini tentu saja bisa memicu kenaikan berat badan dan menghambat penurunan berat badan Anda.

7. Sarapan pancake atau wafle

Pancake dan wafle umumnya terbuat dari tepung putih olahan yang kandungan karbohidratnya cepat terbakar.

Menu makanan ini kerap disajikan bersama dengan sirup atau gula cair.

8. Konsumsi topping smoothie yang berlebihan

Semangkuk smoothie bisa menjadi resep luar biasa untuk menurunkan berat badan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com