Dilansir dari Smithsonianmag, peneliti hanya menemukan sisa gumpalan gigi ikan, tapi tidak menemukan tulang ikan di dekatnya.
Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?
Hal inilah yang membuat peneliti sampai pada kesimpulan, bahwa mungkin manusia purba telah memasak ikan dengan api kecil, sehingga proses itu bisa mengawetkan giginya tetapi menyebabkan tulangnya hancur seiring waktu.
Peneliti menggunakan teknik yang sering digunakan polisi saat melakukan penyelidikan forensik manusia. Metode ini melibatkan penggunaan difraksi sinar-X untuk mengukur ukuran kristal pada enamel gigi, yang berubah ketika gigi terkena api.
Setelah menganalisis, peneliti menyimpulkan bahwa manusia purba memang tidak langsung membuang ikan ke api yang panas.
Sebaliknya, mereka memaparkannya pada suhu antara 390 dan 930 derajat Fahrenheit. Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah memasak ikan utuh dalam oven tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.