Sinnamaldehydes, senyawa dalam kayu manis juga mempunyai sifat antikanker dan antitumor.
Peneliti sempat melakukan uji coba terhadap tikus dengan kanker dengan menberinya ekstrak kapulaga dan kayu manis.
Percobaan mendapati temuan bahwa tikus yang diberi campuran dia bahan itu mengalami penurunan stres oksidatif yang lebih rendah pada sel melanoma (jenis kanker kulit).
Kayu manis memiliki manfaat untuk membantu melindungi tubuh dari HIV menurut penelitian Indian Journal of Medical.
Diketahui, kulit kayu manis atau cinnamomum cassia dan pucuk buah kayu manis atau cardiospermum helicacabum bekerja efektf untuk mengurangi aktivitas HIV.
Penelitian PLoS One tahun 2016 juga mendapati bahwa bumbu masakan ini adalah kemampuannya untuk mengobati atau mencegah HIV.
Namun, bukan berarti semua makanan yang mengandung kayu manis bisa mengobati atau mencegah HIV.
Ekstrak dari bahan masakan ini sebaiknya digunakan dalam terapi HIV.
Infeksi jamur bisa dilawan emnggunakan kayu manis. Salah satunya adalah minyak kayu manis bisa melawan jenis infeksi jamur Candida.
Infeksi jamur tersebut dapat memengaruhi aliran darah dan bisa diatasi dengan sifat antimikroba dalam kayu manis.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis, Mengusir Semut dan Memberantas Jamur Tanaman
Mengonsumsi kayu manis yang kaya antioksidan bisa mengurangi respons tubuh yang negatif ketika melahap makanan yang tinggi lemak.
Manfaat tersebut ditemukan peneliti dalam penelitian The Journal of Nutrition tahun 2011.
Enam responden yang terlibat dalam penelitian diminta untuk mengonsumsi 14 gram makanan mengandung kayu manis.
Setelah mereka dicek darahnya, aktivitas antioksidan tercatat sebesar 13 persen, trigliserida turun 31 persen, dan respons insulin turun 21 persen.
Penyembuhan bisa dilakukan dengan mengonsumsi kapsul yang dikenas dengan senyawa antimikroba dari kayu manis dan peppermint.