Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Bus Timnas Thailand, Permohonan Maaf Paguyuban Suporter, dan Tanggapan Shin Tae-yong

Kompas.com - 31/12/2022, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dalam video tersebut terlihat diduga para suporter Indonesia berkerumum sembari terlihat mengacung-acungkan jari.

Beberapa suporter juga terlihat memukul-mukulkan tangannya ke arah bus.

Adapun di bagian akhir video diperlihatkan kaca bus yang retak.

Baca juga: Sederet Tragedi Suporter Sepak Bola di Indonesia

Disayangkan banyak pihak

Peristiwa ini banyak disayangkan oleh banyak pihak.

Sejumlah warganet bahkan ikut menyuarakan mengenai aksi tersebut yang dinilai memalukan.

"Definisi Suporter yang gak tau diri ya kyk gini lu malu maluin orang Indo banyak yang liburan ke Thailand," tulis akun @i_multistan.

"Ini orang2 ko Tolol nya gak udah2 sii? udah banyak kejadian serupa yg bikin kita kena sanksi, denda bahkan sampai kehilangan nyawa tapi masih aja diulangin sifat anarkisnya. Segitu rendahnya kah SDM kita buat bisa belajar dari kesalahan??," kata akun @WisnuPrabowo_.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dan Kemungkinan Adanya Tersangka Baru

Permohonan maaf Paguyuban Suporter Timnas Indonesia

Sementara itu, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mengecam aksi pelemparan terhadap bus yang ditumpangi Timnas Thailand tersebut.

Ketua Umum PSTI Ignatius Indro menilai aksi pelemparan yang terjadi adalah bukti ketidakdewasaan para suporter Indonesia.

Ia pun menyampaikan permintaan maafnya kepada para pemain Timnas Thailand dan masyarakat sepak bola Thailand atas kejadian ini.

"Pertama-tama kami mohon maaf kepada Timnas dan masyarakat sepak bola Thailand atas kejadian ini, dan kami mengecam kejadian yang dilakukan oleh oknum-oknum suporter yang menunjukkan tindakan yang jauh dari tindakan sportivitas," ucap Indro dikutip dari KompasTV.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Gas Air Mata Kedaluwarsa?

Ia mengatakan kejadian pelemparan bus Timnas Thailand menunjukkan bahwa edukasi kepada para suporter hingga akar rumput masih kurang.

Selain itu, hal tersebut membuktikan bahwa transformasi sepak bola Indonesia belum berjalan.

"Biasanya suporter Timnas Indonesia adalah suporter yang tertib, tapi hari ini berperilaku memalukan," lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com