KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo 5,1 mengguncang Laut Banda, Maluku, dan sekitarnya pada hari ini, Selasa (27/12/2022) pukul 15.00 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
#Gempa Mag:5.2, 27-Dec-2022 15:00:49WIB, Lok:5.38LS, 130.88BT (208 km BaratLaut MALUKUTENGGARA), Kedlmn:82 Km #BMKG
— BMKG (@infoBMKG) December 27, 2022
Disclaimer:Dlm bbrp menit pertama stlh gmp,parameter gmp dapat berubah dan boleh jadi blm akurat,kecuali tlh dianalisis ulang seismolog pic.twitter.com/elYqdZhmUC
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Lalu, bagaimana analisis BMKG mengenai gempa di Laut Banda hingga Maluku hari ini?
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan bahwa gempa yang mengguncang wilayah Laut Banda, Maluku Tengah, dan Maluku adalah gempa tektonik.
"Hari Selasa 27 Desember 2022 pukul 15.00.49 WIB wilayah Laut Banda, Maluku Tengah, Maluku diguncang gempa tektonik," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/12/2022).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9.
Selain itu, pusat gempa atau episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,47° LS ; 130,87° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 Km arah Timur Laut Amahai, Maluku Tengah, Maluku.
Gempa ini juga memiliki kedalaman 102 km.
Baca juga: Penjelasan Ahli soal Mengapa Jawa Barat Sering Diguncang Gempa
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem hingga Awal 2023, Ini Perinciannya...
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Daryono menambahkan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.
Baca juga: Mengapa Belakangan Jawa Barat Sering Diguncang Gempa? Ini Penjelasannya
Sementara itu, Daryono mengatakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teor, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas II - III MMI.
Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Untuk daerah Amahai, Maluku Tengah, Pulau Gorom, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas II MMI.
Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (27/12/2022) pukul 15.25 WIB belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca juga: Apa Itu Gempa Megathrust?
Hingga pukul 15.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Terkait adanya gempa tersebut, BMKG memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat:
1. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
3. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Baca juga: Penjelasan soal Potensi Gempa Megathrust dan Perlunya Mengakhiri Kepanikan...