Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Racun Arsenik, Bolehkah Dijual secara Bebas?

Kompas.com - 30/11/2022, 18:33 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satu keluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ditemukan tewas dengan cara diracun.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (29/11/2022), pelakunya adalah anak kedua dalam keluarga yang tewas diracun tersebut.

Adapun racun yang dipakai untuk membunuh adalah arsenik.

Pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka mengaku membeli arsenik melalui online.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Magelang: Motif Pelaku hingga Hasil Otopsi


Lantas, apa itu arsenik?

Mengenal arsenik, bolehkah dijual secara bebas?

Peneliti dan dosen toksikologi dari Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) Budiawan mengatakan, arsenik tidak boleh dijual secara bebas.

Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran arsenik adalah zat beracun yang berbahaya.

"Nyatanya ada atau bisa didapatkan secara online, seharusnya tidak boleh dijual secara bebas karena merupakan zat racun yang berbahaya sehingga tidak boleh bebas diperjualbelikan. Harus ada ketentuan dan terdaftarkan," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/11/2022).

Ia menjelaskan, arsenik merupakan senyawa kimia yang biasanya digunakan dalam industri pertambangan (batubara), industri pestisida, hingga racun tikus.

Menurutnya, umumnya yang dikenal adalah arsenik trioksida yang bersifat mematikan.

"Sulit terdeteksi lantaran tidak berbau, tidak memiliki rasa ketika tertelan. Jika terlarut dalam air, larutan arsenik jernih seperti air normal umumnya atau tidak mengubah warna teh atau kopi, juga air susu," ungkapnya.

Baca juga: Viral, Video Perempuan di Magelang Amuk Petugas PLN yang Memutus Arus Listrik Rumahnya, Disebut Nunggak Bayar

Arsenik sangat berbahaya

Ketika larutan arsenik tertelan dalam kadar minimal 20-120 miligram, maka zat ini berisiko mematikan dalam waktu sekurang-kurangnya tiga jam.

Sehingga, ditegaskan Budiawan, menjadikan racun arsenik sangat berbahaya.

Ia menuturkan, gejala awal racun arsenik jika masuk ke dalam tubuh yakni pusing, mual, berkeringat dingin, hingga buang air besar berulang kali atau diare.

"Kasus yang terkait dengan arsenik terjadi khususnya dalam kematian almarhum Munir," ujarnya.

Lebih lanjut, Budiawan mengatakan, pengelolaan bahan kimia masih cenderung bersifat sektoral, sebagai contoh kasus etilen glikol yang menghebohkan beberapa waktu lalu.

Ia menyarankan, perlu adanya pengaturan baru yang terintegrasi terkait pengelolaan bahan kimia di Indonesia.

Baca juga: 5 Fakta Satu Keluarga di Magelang Tewas Diracun, Perilaku Anak Kedua Dicurigai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com