Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dens Saputra
Dosen

Menulis adalah seni berbicara

Kaizen: Gerakan Melawan Deforestasi dengan Menanam Pohon

Kompas.com - 29/11/2022, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada 2021, University of Maryland (globalforestwatch, 2021) mengeluarkan data daerah tropis kehilangan 11,1 juta hektar tutupan pohon.

Perhatian khusus ditujukan pada hilangnya 3,75 juta hektar hutan hujan primer tropis di mana menjadi area sangat penting untuk menyimpan karbon dan keragaman hayati.

Data ini menunjukan betapa seringnya kegiatan ekploitasi terhadap hutan hanya untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tidak heran perubahan iklim di berbagai negara terjadi begitu drastis sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan yang berdampak kepada berbagai bencana kemanusiaan.

Deklarasi Glasgow dan Teknik Kaizen

Pada 2021, di Skotlandia tepatnya daerah Glasgow terjadi konferensi iklim ke-26 atau Conference of the Parties (COP26).

Sebanyak 133 negara menandatangani Deklarasi Glasgow yang berisi tekad untuk menghentikan kehilangan hutan (forest loss).

Indonesia menjadi negara ke-53 yang menandatangai kesepakatan tersebut. Meskipun dalam data global forest watch, tingkat kehilangan hutan primer di Indonesia terus menurun pada tahun 2021 selama lima tahun berturut–turut, turun 25 persen dibandingkan tahun 2020.

Tren ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam upaya mengembalikan hutan-hutan yang telah rusak oleh serangkaian kegiatan deforetisasi.

Namun di sisi lain, data tersebut ditantang oleh beberapa kalangan yang menganggap pemerintah masih merusak hutan dengan berbagai program strategis Nasional.

Misalkan program bendungan, Ibu Kota Negara, jalan, dan lain sebagainya. Sehingga aktivitas deforitisasi masih tetap berjalan di berbagai daerah.

Sebagai warga negara kita memiliki tempat untuk tetap mengkritik kebijakan pemerintah terkait perusakan lingkungan. Namun kalau gerakan kritis ini hanya sebatas gagasan, kita hanya menghabiskan energi di tengah perusakan hutan terus menerus oleh berbagai pihak.

Jhon F. Kennedy pernah menyampaikan “jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepada mu, tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negara”.

Kalimat ini sebenarnya menyinggung kita untuk melakukan sesuatu agar hutan kita dapat terselamatkan. Sekecil apapun kontribusi kita, suatu saat pasti berguna bagi bangsa dan anak cucu kelak.

Kita coba mengadopsi teknik Kaizen dalam tradisi hidup masyarakat Jepang. Jepang menjadi salah satu negara dengan etos kerja luar biasa.

Kita teringat pada Piala Dunia Qatar, ketika sehabis pertandingan para fans Jepang membersikan tribun yang telah mereka duduki. Berbeda dengan fans negara lain meninggalkan tribun dengan keadaan kotor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com