Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Cianjur: 323 Meninggal, 100.330 Warga Masih Mengungsi

Kompas.com - 29/11/2022, 05:28 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban jiwa akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) mencapai 323 orang.

Untuk kerusakan infrastruktur tercatat sebanyak 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan.

Selain itu, gempa Cianjur juga mengakibatkan kerusakan pada 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.

"Data titik pengungsian terpihan yang dapat dihimpun BNPB, dan lainnya tercatat sebanyak 449 titik, dengan total jumlah pengungsi 100.330 jiwa," ucap Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (28/11/2022) malam.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Pihaknya mencatat, sebanyak 294 organisasi membantu pemerintah kabupaten Cianjur dalam penanganan gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu tersebut.

Sejauh ini, aktivitas kegempaan di Kabupaten Cianjur, sudah mulai berkurang.

"Saya sudah menerima surat dari BMKG yang merilis aktivitas kegempaan di Kabupaten Cianjur sudah berkurang," katanya lagi.

Pihaknya mengimbau, masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan catatan rumahnya tidak terdapat kerusakan struktur.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Sesar Cimandiri, Sebaran Sesar hingga Potensi Bahayanya


3.175 tenaga kesehatan tersebar di 194 titik pengungsian

Proses evakuasi korban tertimbun longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dampak gempa magnitudo 5,6KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Proses evakuasi korban tertimbun longsor di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dampak gempa magnitudo 5,6

Selain hal di atas, sebanyak 3.175 tenaga kesehatan telah disebar pada 194 titik pengungsian di 8 kecamatan pascagempa Cianjur.

Delapan kecamatan tersebut yakni Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Waungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.

Tenaga kesehatan tersebut meliputi dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog dan beragam dokter spesialis untuk mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempa Bumi Kabupaten Cianjur per Minggu (27/11/2022), tercatat 5 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare, dan diabetes.

Baca juga: Sesar Cimandiri dan Sejumlah Sumber Gempa Lain di Jabar dan Jakarta

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com