Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Catat Ada 136 Gempa Susulan di Cianjur, Terbesar Magnitudo 4,2

Kompas.com - 22/11/2022, 19:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu mencatat adanya ratusan gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Menurutnya sebanyak 136 gempa susulan terjadi di Cianjur hingga Selasa (22/11/2022) pukul 14.00 WIB.

Ia menyebutkan, gempa susulan yang tercatat memiliki magnitudo terbesar mencapai M 4,2.

Kendati masih sering terjadi gempa susulan, Rahayu memastikan bahwa tren gempa susulan di Cianjur cenderung menurun.

Selain itu, frekuensi gempa susulan di Cianjur juga semakin jarang.

"Kekuatannya cenderung melemah," jelas dia.

Dalam rentang 6,5 jam (07.30-14.00), BMKG mencatat adanya gempa susulan sebanyak 14 kali.

Baca juga: Korban Gempa Cianjur Dapat Bantuan Uang dari Pemerintah untuk Perbaiki Rumah

Magnitudo menengah, tapi merusak

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan M 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, Gempa Cianjur sebenarnya memiliki magnitudo yang tidak terlalu besar.

Namun gempa tersebut berjenis tektonik kerak dangkal, sehingga menimbulkan kerusakan signifikan.

"Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa.

Selain faktor karakteristik gempa, Daryono menyebut struktur bangunan di wilayah terdampak juga tidak memenuhi standar tahan gempa.

Menurutnya, banyak rumah warga yang dibangun menggunakan besi tulangan atau semen standar, sehingga tidak aman gempa.

Daryono memaparkan, tanah lunak di lokasi permukiman penduduk juga memperbesar dampak getaran gempa.

"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com