Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antikythera Mechanism, Komputer Tertua di Dunia yang Berusia Ribuan Tahun

Kompas.com - 22/11/2022, 10:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah perangkat berasal dari Yunani Kuno yang ditemukan pada 1901 di sebuah kapal karam di Yunani dicatat sebagai komputer analog tertua di dunia.

Dibuat pada 60 SM, komputer bernama Antikythera Mechanism itu digunakan untuk memprediksi gerhana dan peristiwa astronomi lainnya.

Dikutip dari Independent, fragmen perangkat yang tersisa telah disatukan selama beberapa tahun terakhir menggunakan teknologi pencitraan sinar-X.

Ini dilakukan untuk mengungkap rahasia di balik perangkat tersebut.

Tak seperti komputer masa kini, Antikythera Mechanism merupakan mekanisme jarum jam kompleks yang terdiri dari sekitar 30 roda gigi perunggu.

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Tertua yang Pernah Ditemukan Arkeolog


Alat itu dirancang oleh para ilmuwan Yunani antara 150-100 SM.

Sebelum penemuan perangkat, para peneliti mengira teknologi seperti itu belum ada selama lebih dari 1.000 tahun setelahnya.

Tahun lalu, para ilmuwan berhasil menciptakan kembali perangkat itu untuk memahami cara kerjanya.

Bagian belakang Antikythera dipecahkan oleh penelitian sebelumnya, tetapi sifat sistem persnelingnya yang rumit di bagian depan tetap menjadi misteri.

Ilmuwan dari University College London (UCL) percaya bahwa mereka akhirnya memecahkan teka-teki menggunakan pemodelan komputer 3D, dikutip dari BBC.

Baca juga: Mengenal The Tale of Genji, Novel Tertua di Dunia

Mereka telah membuat ulang seluruh panel depan, dan sekarang berharap untuk membuat replika Antikythera skala penuh menggunakan bahan modern.

Tampilan baru Antikythera ini dimuat dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature.

"Matahari, Bulan, dan planet-planet ditampilkan dalam sebuah tour de force yang mengesankan dari kecemerlangan Yunani kuno," kata penulis utama makalah, Profesor Tony Freeth.

"Model kami adalah yang pertama yang sesuai dengan semua bukti fisik dan cocok dengan deskripsi dalam prasasti ilmiah yang terukir pada mekanisme itu sendiri," tambahnya.

Tapi, hanya ada 82 fragmen atau sekitar sepertiga dari perangkat yang selamat.

Hal ini berarti para ilmuwan harus mengumpulkan gambaran lengkap menggunakan data X-Ray dan metode matematika Yunani Kuno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com