Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gejala Awal Gagal Jantung yang Menyerang Tenggorokan

Kompas.com - 21/11/2022, 19:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber Express

KOMPAS.com - Gagal jantung sering kali diketahui ketika kondisinya sudah mulai kritis. Padahal, dalam banyak kasus, gagal jantung menunjukkan tanda-tanda dari gejala awal.

Gejala awal gagal jantung salah satunya menyerang tenggorokan. Gejala ini kerap disalahartikan seiring dengan Covid-19 yang juga menyerang sistem penapasan.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gagal jantung terjadi ketika organ tubuh jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana mestinya.

Ketika jantung memiliki kekuatan pemompaan yang lebih sedikit, darah mungkin bisa tersangkut di pembuluh darah atau paru-paru.

Akibatnya, hal itu bisa merusak organ tubuh dan mengakibatkan berkumpulnya cairan di paru-paru. Dalam jangka panjang, gagal jantung bisa saja semakin memburuk.

Lantas apa saja gejala awal gagal jantung yang perlu diketahui?

Baca juga: Penyebab Gagal Jantung di Usia Muda, Gejala dan Cara Mencegahnya


Gejala awal gagal jantung

Menurut Daily Express, terdapat beberapa tanda-tanda gejala gagal jantung yang muncul di tenggorokan, mulai dari batuk-batuk hingga sesak napas.

Berikut tiga gejala awal gagal jantung yang menyerang tenggorokan:

1. Batuk

Batuk bisa menjadi gejala awal gagal jantung. Hal ini disebabkan oleh darah yang tidak terpompa dengan baik dan tersangkut di pembuluh darah.

2. Mengi

Mengi adalah terdengarnya suara nyaring, siulan kasar, atau derak yang dihasilkan napas saat saluran pernapasan tersumbat sebagian.

Kondisi ini juga bisa menjadi tanda gejala awal gagal jantung.

3. Sesak napas

Selain batuk, sesak napas juga menjadi gejala awal gagal jantung.

Sesak napas bisa menjadi gejala awal gagal jantung.Shutterstock/New Africa Sesak napas bisa menjadi gejala awal gagal jantung.

Gejala ini terjadi karena proses tukar menukar oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru terganggu akibat darah tidak terpompa dengan baik.

Dalam banyak kasus, gejala yang sama dapat berkembang secara bertahap.

Beberapa gejala kerap dikira muncul karena paparan virus corona yang bisa mengakibatkan infeksi pernapasan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com