Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui dari Subvarian Baru Omicron BN.1

Kompas.com - 18/11/2022, 09:22 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah menambahkan subvarian Omicron baru yang disebut BN.1 dalam daftar pada Senin (14/11/2022).

Subvarian BN.1 pertama kali terdeteksi pada September 2022. Dan saat ini menjadi wabah yang sangat menular di AS.

CDC saat ini memasukan subvarian BN.1 ke dalam varian yang dilacak.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Berikut 5 hal yang perlu diketahui dari subvarian Omicron BN.1.

1. Turunan dari BA.2.75

Dilansir dari Fortune, Senin (14/11/2022), subvarian BN.1 merupakan turunan dari "stealth Omicron" BA.2.

Peneliti juga mengatakan, BN.1 adalah keturunan varian BA.2.75 yang tercatat di Eropa dan Asia.

Selain itu, BN.1 adalah nama pendek dari B.1.1.529.2.75.5.5.1, menurut pedoman urutan penamaan virus corona.

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?


2. Tersebar di lebih dari 30 negara

Selain itu, subvarian BN.1 dilaporkan telah terdeteksi di lebih 30 negara lain, termasuk Australia, Inggris, India, dan Austria.

Kasus paling awal dari infeksi BN.1 tercatat sekitar akhir Juli 2022.

3. Mampu menghindari kekebalan vaksin

Dilansir dari NZ Herald, Rabu (16/11/2022), ilmuwan memperhatikan kehadiran subvarian BN.1.

Menurut mereka, subvarian baru ini memiliki beberapa keunggulan pertumbuhan.

Ahli virologi Universitas Otago, Dr Jemma Geoghegan mengatakan subvarian BN.1 mungkin memiliki sifat yang mampu menghindari kekebalan tubuh.

Baca juga: Viral, Video Keributan antara Penumpang Belum Vaksin Booster dengan Petugas di Stasiun Pasar Senen, Ini Kata KAI

Polisi dengan alat pelindung memandu warga yang mengantre untuk tes Covid-19 di distrik Jingan di Shanghai barat, China, Jumat, 1 April 2022. Sub varian baru Covid Omicron BA.5.2.1 ditemukan di kota Shanghai pada Jumat (8/7/2022).AP PHOTO/CHEN SI Polisi dengan alat pelindung memandu warga yang mengantre untuk tes Covid-19 di distrik Jingan di Shanghai barat, China, Jumat, 1 April 2022. Sub varian baru Covid Omicron BA.5.2.1 ditemukan di kota Shanghai pada Jumat (8/7/2022).

Ia juga berpotensi untuk bersaing dengan varian lain yang beredar.

“Jika sedang meningkat di tempat lain, itu berarti memiliki keunggulan kebugaran yang dapat meningkatkan risiko mendorong lebih banyak jumlah kasus, serta kemampuan untuk menghindari perlindungan kekebalan yang mungkin kita miliki,” kata Geoghegan.

Adapun mutasi virus ini juga berisiko menggagalkan efektivitas vaksin Covid-19.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com