Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Kandung Kemih, Penyebab, Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 10/11/2022, 21:01 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki urin yang berubah warna, maka perlu diwaspadai bisa jadi itu merupakan gejala atau tanda dari kanker kandung kemih.

Oleh karena itu, segera periksakan atau konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami hal tersebut.

Lalu, apa itu kanker kandung kemih? apa penyebab, gejala, hingga pengobatannya?

Baca juga: 10 Manfaat Ginkgo Biloba, Kurangi Risiko Kanker hingga Tingkatkan Fungsi Otak


Baca juga: Kenali Gejala Kanker Mulut, dari Sariawan hingga Perubahan Cara Bicara

Apa itu kanker kandung kemih?

Dilansir dari MayoClinic, (19/4/2022), kanker kandung kemih adalah jenis kanker umum yang paling sering dimulai di sel urothelial atau lapisan bagian dalam kandung kemih.

Sel urothelial juga terdapat di ginjal dan tabung ureter yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih.

Adapun sebagian besar kanker kandung kemih didiagnosis pada tahap awal, saat kanker masih bisa diobati.

Biasanya, penderita kanker kandung kemih memerlukan tes lanjutan selama bertahun-tahun setelah perawatan untuk mencari kanker kandung kemih yang mungkin kambuh lagi.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Salam: Antibakteri hingga Cegah Diabetes dan Kanker

Gejala kanker kandung kemih

Ada beberapa gejala yang dapat diketahui dari kanker kandung kemih, yakni:

  1. Muncul darah dalam urin (hematuria) yang dapat menyebabkan urin tampak merah cerah atau berwarna seperti cola. Meski terkadang, urin tampak normal dan darah baru terdeteksi pada tes laboratorium.
  2. Sering buang air kecil.
  3. Buang air kecil yang menyakitkan.
  4. Sakit punggung.
  5. Nyeri panggul.

Baca juga: 6 Manfaat Daun Sirsak: Cegah Insomnia, Kanker, dan Asam Urat

Penyebab kanker kandung kemih

Sementara itu, penyebab munculnya kanker kandung kemih karena adanya sel-sel abnormal yang membentuk tumor.

Tumor ini dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh normal. Pada waktunya, sel-sel abnormal itu dapat pecah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Beberapa kanker kandung kemih mencakup lebih dari satu jenis sel.

Selain itu, penyebab juga bisa dikaitkan dengan faktor risiko terjadinya kanker kandung kemih.

Dilansir dari situs resmi CDC, merokok adalah faktor risiko paling umum untuk kanker kandung kemih.

Faktor risiko lainnya, meliputi:

  1. Bertambahnya usia
  2. Merupakan seorang pria
  3. Terpapar bahan kimia tertentu yang cukup banyak yang digunakan dalam pengolahan cat, pewarna, logam, dan produk minyak bumi
  4. Pengobatan kanker sebelumnya atau mengonsumsi beberapa jenis obat kemoterapi
  5. Peradangan kandung kemih kronis
  6. Ada riwayat kanker pribadi atau keluarga.

Baca juga: Perbanyak Konsumsi Makanan Ini untuk Menurunkan Risiko Kanker Payudara

Pencegahan kanker kandung kemih

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker kandung kemih, tetapi Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk membantu mengurangi risiko, antara lain:

1. Jangan merokok

Jika Anda tidak merokok, jangan mencoba untuk merokok.

Namun, jika Anda perokok, maka bicarakan dengan dokter tentang cara untuk membantu Anda berhenti merokok.

2. Berhati-hati terhadap paparan bahan kimia di sekitar Anda

Jika Anda bekerja di tempat yang bersinggungan dengan bidang bahan-bahan kimia, maka ikuti semua petunjuk keselamatan untuk menghindari paparan.

3. Konsumsi buah dan sayuran

Pilih diet yang kaya akan beragam buah dan sayuran. Sebab, buah dan sayur kaya akan antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko kanker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com