Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Alami Pembekuan Darah, Apa Saja?

Kompas.com - 31/10/2022, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan pada April 2021 di Swedia menyebutkan bahwa orang dengan golongan darah tertentu memiliki risiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah.

Dilansir dari laman BestLife, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal eLife itu melihat adanya hubungan antara golongan darah dan penyakit yang diderita seseorang.

Temuan itu menyebutkan bahwa lebih dari seribu penyakit yang berbeda ditemukan pada orang dengan golongan darah A.

Bahkan pemilik golongan darah A ini juga lebih berisiko mengembangkan trombosis vena portal (PVT) atau jenis pembekuan darah yang berpotensi mematikan.

Menurut Healthline, PVT sangat membahayakan karena seringkali tidak memiliki gejala.

Meskipun PVT dapat diobati, namun penyakit ini bisa mengancam jiwa. Faktor risiko PVT, di antaranya penyakit hati, radang pankreas, radang usus buntu, dan trauma atau cedera.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah Bisa Menentukan Kepribadian? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bahaya pembekuan darah

Darah yang menggumpal dinilai tidaklah berbabaya. Sebab, darah dirancang untuk menggumpal sehingga ketika terluka, aliran darah tidak mengalir begitu saja.

Namun, gumpalan darah akan membahayakan kesehatan apabila masuk ke jantung, paru-paru, atau otak. Bahkan, hal itu bisa berpotensi mematikan.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, kerusakan organ tubuh, dan bahkan kematian.

Sebagai contoh, emboli paru adalah gumpalan darah yang terbentuk di tubuh, sering kali di kaki dan berjalan ke arteri di paru-paru.

Akibatnya, menghalangi aliran darah dan dengan cepat menjadi mengancam jiwa.

Faktor risiko emboli paru dan jenis pembekuan darah berbahaya itu bisa berasal dari riwayat keluarga dengan gangguan pembekuan darah, berada di tempat tidur yang lama, kehamilan, merokok, dan obesitas.

Baca juga: 5 Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

 

Cara mengurangi risiko pembekuan darah

Terdapat beberapa cara untuk menurunkan risiko pembekuan darah, baik bagi mereka dengan golongan darah apapun.

Dikutip dari situs Verywell Health, cara untuk menurunkan risiko pembekuan darah adalah berolahraga dengan rutih.

Selain itu, jaga berat badan tetap di Indeks Massa Tubuh (IMT) yang normal.

Apabila Anda seorang perokok, maka disarakan untuk berhenti mengonsumsi produk tembakau itu.

Perubahan gaya hidup lainnya yang bisa menurunkan risiko pembekuan darah adalah dengan makan lebih sedikit garam dan minum obat sesuai resep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com