Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Histeria Wanita, Penyakit Kaum Hawa Zaman Kuno dan Kelahiran Vibrator

Kompas.com - 31/10/2022, 06:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dia pun setuju dengan para pendahulu, dan menyebut kondisi ini lebih umum memengaruhi wanita daripada laki-laki.

Adapun menurut dia, perampasan seksual kerap menjadi penyebab histeria wanita.

Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?

Pengobatan dengan pijat panggul dan vibrator

Gugup, ledakan amarah, dan halusinasi bukan satu-satunya ciri khas histeria wanita.

Masih dari HuffPost, seksualitas wanita termasuk keinginan dan rasa frustasi seksual juga ada dalam daftar gejala histeria.

Guna mengobati histeria, pemijatan panggul dianut oleh banyak ahli kesehatan, yang sudah ada sejak era Renaisans, sekitar kurun waktu abad ke-14 sampai abad ke-17.

Pengobatan histeria wanita ini mengakibatkan histeria paroxysm atau orgasme.

Bahkan pada era Victoria, seperti dilaporkan Psychology Today, praktik pijat panggul ini membawa anugerah finansial tenaga medis saat itu.

Baca juga: Pemandian dan Vila Elite Kuno Ditemukan di Yerusalem

Praktik pengobatan dengan pemijatan itu masih tetap ada hingga penemuan alat bantu seks berupa vibrator pada akhir abad ke-19.

Hal tersebut seperti dijelaskan sejarawan teknologi, Rachel Maines dalam buku bertajuk The Technology of Orgasm yang pertama kali muncul pada 1999.

Menurut Maines, dokter sering mengobati histeria wanita dengan memijat panggul. Dalam arti lain, mereka merangsang alat kelamin pasien wanita secara manual.

Kemunculan vibrator dimanfaatkan sebagai alat penghemat tenaga dokter saat merawat pasien mereka.

Kendati demikian, menurut laman Medical News Today, baru-baru ini para ahli berpendapat bahwa perspektif Maines tidak akurat dan tidak ada bukti pendukung.

Studi (2018) yang bertentangan dengan teori Maines menyatakan, Maines gagal mengutip satu sumber pun yang secara terbuka menjelaskan penggunaan vibrator untuk terapi medis.

Meski histeria wanita dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan kuno, tetapi American Psychiatric Association tidak menghapus istilah itu sampai awal 1950-an.

Dan meskipun memiliki definisi yang sangat berbeda dari akar awalnya, kondisi neurosis histeris ini tidak hilang dari DSM (buku pedoman psikiatri) hingga 1980.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com