Dia pun setuju dengan para pendahulu, dan menyebut kondisi ini lebih umum memengaruhi wanita daripada laki-laki.
Adapun menurut dia, perampasan seksual kerap menjadi penyebab histeria wanita.
Baca juga: Mengapa Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum Saat Difoto?
Gugup, ledakan amarah, dan halusinasi bukan satu-satunya ciri khas histeria wanita.
Masih dari HuffPost, seksualitas wanita termasuk keinginan dan rasa frustasi seksual juga ada dalam daftar gejala histeria.
Guna mengobati histeria, pemijatan panggul dianut oleh banyak ahli kesehatan, yang sudah ada sejak era Renaisans, sekitar kurun waktu abad ke-14 sampai abad ke-17.
Pengobatan histeria wanita ini mengakibatkan histeria paroxysm atau orgasme.
Bahkan pada era Victoria, seperti dilaporkan Psychology Today, praktik pijat panggul ini membawa anugerah finansial tenaga medis saat itu.
Baca juga: Pemandian dan Vila Elite Kuno Ditemukan di Yerusalem
Praktik pengobatan dengan pemijatan itu masih tetap ada hingga penemuan alat bantu seks berupa vibrator pada akhir abad ke-19.
Hal tersebut seperti dijelaskan sejarawan teknologi, Rachel Maines dalam buku bertajuk The Technology of Orgasm yang pertama kali muncul pada 1999.
Menurut Maines, dokter sering mengobati histeria wanita dengan memijat panggul. Dalam arti lain, mereka merangsang alat kelamin pasien wanita secara manual.
Kemunculan vibrator dimanfaatkan sebagai alat penghemat tenaga dokter saat merawat pasien mereka.
Kendati demikian, menurut laman Medical News Today, baru-baru ini para ahli berpendapat bahwa perspektif Maines tidak akurat dan tidak ada bukti pendukung.
Studi (2018) yang bertentangan dengan teori Maines menyatakan, Maines gagal mengutip satu sumber pun yang secara terbuka menjelaskan penggunaan vibrator untuk terapi medis.
Meski histeria wanita dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal dan kuno, tetapi American Psychiatric Association tidak menghapus istilah itu sampai awal 1950-an.
Dan meskipun memiliki definisi yang sangat berbeda dari akar awalnya, kondisi neurosis histeris ini tidak hilang dari DSM (buku pedoman psikiatri) hingga 1980.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.