Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Leptospirosis, dari Gejala hingga Pencegahannya

Kompas.com - 28/10/2022, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

  • Setelah fase pertama (dengan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare) pasien dapat sembuh untuk sementara waktu tetapi menjadi sakit lagi.
  • Jika fase kedua terjadi, itu lebih parah; orang tersebut mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.

Penyakit ini berlangsung dari beberapa hari sampai 3 minggu atau lebih. Jika tidak diobati, pemulihan mungkin memakan waktu beberapa bulan.

Baca juga: Tikus Jantan Takut pada Pisang, Kok Bisa?

4. Hewan yang terinfeksi mungkin tidak bergejala

Sebagai informasi, bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urine hewan yang terinfeksi, yang dapat masuk ke air atau tanah dan dapat bertahan hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Ketika hewan-hewan ini terinfeksi, mereka mungkin tidak memiliki gejala penyakit.

Hewan yang terinfeksi dapat terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Baca juga: Waspadai, Ini Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet

5. Cara penularan ke manusia

Adapun penularan leptospirosis dari hewan yang terinfeksi ke manusia bisa melalui dua cara, antara lain:

  • Kontak dengan urine (atau cairan tubuh lainnya, kecuali air liur) dari hewan yang terinfeksi.
  • Kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.

Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), terutama jika kulit rusak karena tergores atau tergores.

Minum air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.

Wabah leptospirosis biasanya disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi, seperti air banjir.

Penularan dari orang ke orang jarang terjadi.

Baca juga: Ketahui 7 Warna Urine Ini untuk Ungkap Kondisi Tubuh dan Penyakit

6. Pencegahan leptospirosis

Setelah mengetahui berbagai gejala yang ditimbulkan apabila pasien terpapar bakteri leptospirosis, maka penting untuk mengetahui tindakan pencegahannya, yakni:

  • Menggunakan sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan rumah/selokan
  • Mencuci tangan dengan sabun setelah selesai beraktivitas.

Dengan mengetahui berbagai hal di atas, diharapkan masyarakat dapat bersiap dan berhati-hati terhadap penyakit penyerta banjir, seperti leptospirosis.

Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala leptospirosis seperti yang telah disebutkan diatas, agar bisa segera mendapatkan penanganan sedini mungkin dari para petugas kesehatan.

Baca juga: Imbas Lockdown, Warga Miskin Myanmar Konsumsi Tikus dan Ular

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waspada Leptospirosis Saat Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com