Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Sumpah Pemuda dan Spirit Kebangsaan

Kompas.com - 26/10/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Suhu panas mulai membara di kawasan laut China Selatan, sementara pertumbuhan ekonomi global sudah dalam taraf berpindah dari kawasan Atlantic ke Indian and Pacific Ocean.

Persaingan pengaruh Barat di kawasan Indo Pasifik telah membuat AS segera membentuk AUKUS, sebuah pakta militer yang menegaskan kembali bahwa tulang punggung kekuatan Barat di Pasifik adalah Austalia.

Sebuah tindakan yang membuat China bereaksi keras dengan menuduh AS memicu dan memancing munculnya kembali persaingan persenjataan militer yang merefleksikan model perang dingin NATO versus blok Timur di masa lalu.

Perkembangan ini menjadi sebuah garis yang mulai timbul memisahkan blok Timur versus blok Barat. Pada titik ini maka Indonesia sebagai sebuah negara dalam posisi yang sangat strategis berhadapan dengan tantangan berat ke mana hendak berpihak di tengah pendirian yang telah lama kokoh untuk tetap bersikap netral.

Tantangan global yang diwarnai perkembangan teknologi, persaingan pengaruh Barat di kawasan Pasifik dan kemajuan ekonomi China membuat Indonesia tidak mudah untuk menentukan sikap.

Di sinilah paling tidak, spirit dari Sumpah Pemuda akan banyak berperan sebagai modal dasar dalam menentukan jati diri bangsa yang ingin tetap konsisten berjuang bagi kesejahteraan dan perdamaian dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com