Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Golongan Darah Er yang Langka, Disebut Bisa Selamatkan Nyawa

Kompas.com - 10/10/2022, 17:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT) telah menemukan golongan darah baru yang langka yang dinamai "Er" pada Rabu (5/10/2022).

Menurut mereka, temuan ini dapat membantu menyelamatkan nyawa dalam kasus ketidakcocokan darah yang berbahaya.

Lalu, apa saja hal yang perlu kita ketahui soal temuan golongan darah langka ini?

1. Disebut bisa untuk memahami komplikasi darah

Dilansir dari Standard, Rabu (5/10/2022), temuan golongan darah Er ini bisa menjadi alat untuk memahami penyebab seseorang secara misterius meninggal karena komplikasi darah selama kehamilan atau transfusi.

“Menemukan sistem golongan darah baru seperti menemukan planet baru. Ini memperbesar lanskap realitas kita,” ujar asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis, Daniela Hermelin.

Sebagai informasi, masalah muncul ketika seseorang menerima darah yang tidak cocok dengan golongannya sendiri.

Sebab, tubuh dapat memproduksi antibodi untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai "penyerbu", kemudian memicu reaksi serius dalam sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru, Apa Namanya? 

2. Karakteristik golongan darah Er

Dikutip interesting engineering, Rabu (5/10/2022), para ilmuwan di NHSBT dan University of Bristol melihat tiga antigen golongan darah (molekul pada permukaan sel darah merah yang dapat menyebabkan serangan sistem kekebalan) yang tidak cocok dengan sistem golongan darah mana pun.

Dalam prosesnya, mereka mengonfirmasi satu set pengelompokan darah baru "sistem Er" ke-44 yang bisa dijelaskan.

Di mana hal itu terikat pada protein tertentu yang ditemukan di permukaan sel darah merah yang disebut Piezo1.

Studi baru menunjukkan asal-usul genetik dari tiga antigen ini (Era, Erb, dan Er3), serta penemuan dua antigen baru (Er4 dan Er5).

Variasi golongan darah yang baru-baru ini diidentifikasi, Er4 dan Er5, sangat jarang dan telah dikaitkan dengan penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir.

Penyakit ini berkembang ketika sistem kekebalan ibu menyerang darah anaknya yang belum lahir.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah Bisa Menentukan Kepribadian? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Menurut ilmuwan, golongan darah baru, yaitu golongan darah Er, bisa menyelamatkan banyak nyawa.SHUTTERSTOCK Menurut ilmuwan, golongan darah baru, yaitu golongan darah Er, bisa menyelamatkan banyak nyawa.

3. Ditemukan dari dua wanita hamil

Para peneliti dari Bristol's School of Biochemistry dan NHSBT's International Blood Group Reference Laboratory (IBGRL) menceritakan mengenai cara mereka menemukan golongan darah baru ini.

Hal itu berawal dari dua wanita hamil yang memiliki golongan darah Er yang sangat langka di mana janin mereka yang belum lahir meninggal secara tragis, menyusul komplikasi dalam darah mereka yang ditemukan oleh dokter.

Sampel darah dua wanita itu pun dikirim ke peneliti Bristol.

Saat diperiksa, peneliti Bristol terkejut saat menyadari golongan darah itu tidak umum atau yang biasa mereka temui.

Mengetahui hal itu, sampel darah pun dimasukkan ke dalam penelitian khusus.

Baca juga: 5 Risiko Penyakit Berdasarkan Golongan Darah

4. Ilmuwan sudah mencari golongan darah langka selama 30 tahun

Temuan itu kemudian dimasukkan ke dalam suatu penelitian yang mencari golongan darah yang tidak diketahui selama 30 tahun.

Hal ini juga sebagai bagian dari kolaborasi internasional, dan memecahkan misteri selama beberapa dekade.

5. Goldar baru disebut bisa cegah kematian di masa depan

Penemuan baru ini kemungkinan akan membantu mencegah komplikasi dan kematian di masa depan akibat ketidakcocokan darah, karena banyak di antaranya sekarang dapat dikaitkan dengan kelompok Er.

Misalnya dengan menangkap tanda-tanda ketidakcocokan darah lebih awal selama kehamilan, sehingga dokter dapat memberikan transfusi darah yang benar di dalam rahim.

Dan tentu saja, orang-orang di antara kita yang memiliki kelompok Er akan lega mengetahui bahwa temuan ini bisa mengurangi kemungkinan ketidakcocokan selama operasi atau transfusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com