Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Twit Konsumsi Minuman Serbuk Saset Bisa Sebabkan Cuci Darah, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 08/10/2022, 19:35 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal anak yang harus melakukan cuci darah lantaran kerap mengonsumsi minuman serbuk saset aneka rasa, viral di media sosial Twitter.

Twit itu diunggah oleh akun ini pada Kamis (6/10/2022).

"Eh tau gak si gara-gara ada yang share ini di group WA, bunda aku jadi ilangin minuman manis di rumah sambil bilang 'jgn minum yg manis ntar kaya gini' sambil liatin gambar di bwh," tulis pengunggah.

Dalam twit tersebut, pengunggah juga melampirkan sebuah gambar yang berisi tulisan seperti berikut:

"Anak kecil di zaman sekarang umur 9 tahun sudah cuci darah karena sering minum jus sasetan yang diblender dengan es. 1 hari 5 bungkus. 10 bulan kemudian cuci darah," bunyi tulisan itu.

Hingga Sabtu (8/10/2022), twit tersebut telah dikomentari oleh 430 warganet, dibagikan kepada 630 akun, dan disukai oleh lebih dari 4.100 pengguna Twitter.

Lantas, benarkah terlalu sering mengonsumsi minuman saset bisa menyebabkan seseorang harus menjalani cuci darah?

Baca juga: Ramai soal Minuman Manis, Berapa Batas Konsumsi Gula Harian bagi Anak-anak dan Dewasa?


 

Penjelasan dokter

Dokter umum di Puskesmas Gedongan, Kota Mojokerto, Jawa Timur, dr Wahyu Tri Kusprasetyo mengatakan, minuman serbuk yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengganggu kinerja ginjal.

"Minuman serbuk menyebabkan kerja ginjal bertambah, jika dilakukan terus menerus akan mengakibatkan kerusakan," ujarnya saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Menurutnya, semakin tinggi kandungan zat dalam pelarut minuman (air), maka akan semakin meningkatkan metabolisme tubuh.

Alhasil, kerja ginjal juga akan meningkat.

Sementara itu, dokter ahli penyakit dalam Andi Khomeini Takdir menuturkan bahwa tiap-tiap minuman serbuk saset memiliki jenis kandungan yang berbeda-beda.

"Jadi bagaimana kita menyikapi masing-masing minuman itu sebenarnya dari apa isinya dan apa tujuannya," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Baca juga: 10 Tanda Ginjal Bermasalah dan Penyebabnya

Menurut Andi, kandungan di dalam minuman serbuk saset itulah yang dapat memengaruhi kesehatan seseorang jika dikonsumsi secara terus-menerus.

Oleh sebab itu, ketika mengonsumsi minuman serbuk saset disarankan untuk melihat nilai kandungan zat-zat yang tertera di kemasannya.

"Anjuran sehari untuk konsumsi gula itu sekitar 30 gram, maka kalau di dalam minuman serbuk itu ada 10 gram, maka seyogyanya jangan lebih dari 2 lah yang dikonsumsi dari minuman tersebut," jelasnya.

Jika seseorang mengonsumsi lebih dari batas yang dianjurkan, maka risiko berbagai penyakit akan meningkat.

"(Penyakit-penyakit inilah) yang dapat merusak penyaring dari ginjal. Makanya kalau tidak dikontrol, tidak dilakukan upaya perbaikan akan terjadi kerusakan ginjal terminal atau gagal ginjal," ujar Andi.

Baca juga: Gaduh soal Minuman Kekinian, Wajibkah Produsen Mencantumkan Takaran Gula di Kemasannya?

Gagal ginjal dan cuci darah

Dokter sekaligus Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, dr. Dien Kalbu Ady menjelaskan bahwa mengonsumsi minuman serbuk saset yang berlebihan dalam jangka panjang memang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.

Bahkan, pada pasien yang mengalami gagal ginjal, mereka harus melakukan cuci darah rutin.

Bahaya mengonsumsi minuman serbuk saset ini berlaku untuk minuman serbuk jenis apa saja.

"Kandungan kafein, taurin, ekstrak ginseng, dan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah dan gangguan aliran darah pada ginjal," terangnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Menurutnya, asupan gula yang berlebihan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes.

"Kondisi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal kronis sehingga harus cuci darah," ujarnya lagi.

Untuk mencegah bahaya itu terjadi, Dien menyarankan agar minuman serbuk kemasan jangan dikonsumsi secara berlebihan.

Selain itu, imbangi dengan memperbanyak minum air putih untuk mencegah terjadinya dehidrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com