Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Asam Lambung Bisa Sembuh?

Kompas.com - 08/09/2022, 13:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung atau refluks asam lambung memiliki gejala yang hampir sama dengan refluks gastroesofageal (GERD).

Dilansir Healthline, refluks asam terjadi saat asam lambung kembali mengalir ke dalam tabung yang menghubungkan tenggorokan ke perut (kerongkongan).

Di dalam tubuh manusia terdapat otot melingkar yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES). Itu menjadi satu dengan kerongkongan dan perut.

Otot itu bertugas mengencangkan kerongkongan setelah makanan masuk ke lambung.

Saat otot itu lemah atau tidak mengencang dengan benar, asam dari perut dapat bergerak mundur ke kerongkongan dan menyebabkan penyakit asam lambung atau refluks asam.

Apa saja yang akan dirasakan?

Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini

Gejala asam lambung

Refluks asam dapat menyebabkan mulas dan gejala lain yang meliputi:

  1. Batuk
  2. Sakit tenggorokan
  3. Rasa pahit di belakang tenggorokan
  4. Rasa asam di mulut
  5. Rasa terbakar dan tekanan yang dapat memanjang hingga ke tulang dada.

Dilansir WebMD, mulas yang dirasakan berupa ketidaknyamanan atau tasa terbakar yang dapat berpindah dari perut ke abdomen atau dada, bahkan naik ke tenggorokan.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi antara lain:

  1. Kembung
  2. Kotoran berdarah atau berwarna hitam atau muntah berdarah
  3. Bersendawa
  4. Disfagia (sensasi makanan tersangkut di tenggorokan)
  5. Cegukan yang tak kunjung reda
  6. Mual
  7. Penurunan berat badan tanpa alasan yang diketahui
  8. Batuk kering, suara serak, atau sakit tenggorokan kronis.

Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Bisa Menurunkan Asam Lambung, Apa Saja?


Penyebab asam lambung

Penyakit asam lambung atau refluks asam bisa disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

  1. Makan dalam porsi besar atau langsung berbaring setelah makan.
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  3. Makan makanan berat dan berbaring telentang atau membungkuk di pinggang.
  4. Ngemil menjelang tidur.
  5. Makan makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, mint, bawang putih, bawang merah, atau makanan pedas atau berlemak.
  6. Minum minuman tertentu, seperti alkohol, minuman berkarbonasi, kopi, atau teh.
  7. Merokok.
  8. Sedang hamil.
  9. Mengonsumsi aspirin, ibuprofen, pelemas otot tertentu, atau obat tekanan darah.

Baca juga: Kenali Gejala Radang Usus Buntu Sebelum Usus Pecah dan Berakibat Fatal

Posisi tidur untuk penderita asam lambungMedcline Posisi tidur untuk penderita asam lambung

Pengobatan asam lambung

Salah satu cara paling efektif untuk mengobati penyakit asam lambung adalah dengan menghindari makanan dan minuman yang memicu gejala.

Selain itu berikut ini langkah yang bisa dilakukan:

  1. Makanlah dalam porsi kecil lebih sering sepanjang hari dan ubah jenis makanan yang Anda makan.
  2. Berhenti merokok.
  3. Letakkan balok di bawah kepala tempat tidur Anda untuk menaikkannya setidaknya 4 inci hingga 6 inci (10,16-15,24 cm).
  4. Makanlah setidaknya 2 hingga 3 jam sebelum berbaring.
  5. Cobalah tidur di kursi saat tidur siang.
  6. Jangan memakai pakaian ketat atau ikat pinggang ketat.
  7. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, ambil langkah-langkah untuk menurunkan berat badan dengan olahraga dan perubahan pola makan.
  8. Tanyakan kepada dokter apakah ada obat yang dapat memicu mulas atau gejala lain dari penyakit asam lambung.

Baca juga: Kenali Beda Sesak Asam Lambung dengan Panic Attack, Ini Penjelasannya


Apakah asam lambung bisa sembuh?

Apakah penyakit asam lambung bisa sembuh atau diobati dengan obat?

Dalam banyak kasus, perubahan gaya hidup yang dikombinasikan dengan obat dapat mengendalikan gejala penyakit asam lambung.

Obat antasida seperti Alka-Seltzer, Maalox, Mylanta, Rolaids, atau Riopan, dapat menetralkan asam dari perut.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com