KPU pun membantah sumber kebocoran dari mereka.
“Setelah kami analisis, coding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU,” ujar Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon, dikutip dari Kompas.com, Selasa (6/9/2022) malam.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik menerangkan bahwa header tampilan data yang diklaim didapat dari KPU itu bukan header data yang biasa ditampilkan oleh KPU.
“Header-nya (di data Breached) itu kan jenis kelamin, nomor KK, NIK, ‘disabilitas’. Biasanya kami dalam menampilkan data itu dengan kolom kelamin, nomor KK, NIK, dan ‘difabel’,” sambung dia.
Selain itu, menurutnya data ID provinsi, kecamatan dan kelurahan yang ada pada data sampel itu bukanlah yang biasa ditampilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.