Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Menuju Kedaluwarsa Kasus Kematian Munir

Kompas.com - 07/09/2022, 08:50 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 18 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 7 September 2004, aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib meninggal dunia.

Munir meninggal dalam pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-974 dari Jakarta menuju Belanda.

Hasil otopsi dari Institut Forensik Belanda (NFI) mengungkap, Munir tewas karena diracun dengan arsenik.

Meski pengadilan sudah menetapkan pelakunya, tetapi hingga kini kasus pembunuhan Munir masih meninggalkan jejak misteri.

Kasus ini juga terancam kedaluwarsa, mengingat pembunuhan terhadap Munir masih sebatas tindak pidana biasa dan belum dikategorikan pelanggaran HAM berat.

Baca juga: 15 Tahun Tak Selesai, Berikut 4 Fakta soal Munir

Kronologi kematian Munir

Dilansir dari Kompas.com, 7 September 2021, Munir bernecana melanjutkan pendidikan ke Amsterdam, Belanda.

Pada Senin, 6 September 2004 pukul 21.55 WIB, ia pun menaiki pesawat dengan nomor penerbangan GA-974 dari Jakarta menuju Belanda.

Dalam perjalanan, pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Munir sempat transit di Singapura.

Saat melanjutkan perjalanan ke Belanda, tiba-tiba Munir merasakan sakit perut setelah menenggak segelas jus jeruk.

Baca juga: Mengenal Arsenik, Racun Mematikan yang Membunuh Munir di Udara

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati, memberikan orasi dalam peringatan Sepuluh Tahun Aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Kamis (19/1/2017).Mikhael Gewati Istri aktivis HAM Munir, Suciwati, memberikan orasi dalam peringatan Sepuluh Tahun Aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Kamis (19/1/2017).

Diberitakan Harian Kompas, 8 September 2004, saksi mengatakan bahwa ia beberapa kali ke toilet dan terlihat seperti orang sakit setelah pesawat lepas landas dari Singapura.

Munir sempat mendapat pertolongan dari penumpang lain yang berprofesi sebagai dokter. Tempat duduknya bahkan dipindah ke sebelah dokter untuk mendapatkan perawatan.

Namun tak lama, pada ketinggian 40.000 kaki di atas Rumania, aktivis HAM ini dinyatakan meninggal dunia.

Munir meninggal dunia sekitar dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam, Belanda, pukul 08.10 waktu setempat.

Baca juga: Pembangunan Museum HAM Munir, Apa Saja PR Penegakan HAM di Indonesia?

Meninggal karena arsenik

Munir, Kontras

Kompas/Agus Susanto (AGS)
29-02-2004

DIMUAT 7/1/14 HAL 5 *** Local Caption *** Munir, Kontras

Kompas/Agus Susanto (AGS)
29-02-2004AGUS SUSANTO Munir, Kontras Kompas/Agus Susanto (AGS) 29-02-2004 DIMUAT 7/1/14 HAL 5 *** Local Caption *** Munir, Kontras Kompas/Agus Susanto (AGS) 29-02-2004

Sesuai prosedur otoritas bandara, penumpang pesawat GA-974 tak boleh turun begitu mendarat di Belanda.

Halaman:

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com