Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Kapolri dan Komnas HAM soal Kasus Brigadir J dalam Rapat Komisi III DPR

Kompas.com - 25/08/2022, 11:04 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

5. Motif tunggu keterangan Putri

Terkait motif, Kapolri mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan keterangan Putri untuk memastikan motif penembakan Brigadir J.

Namun, saat ini Putri yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka itu belum bisa dimintai keterangan lantaran mengaku masih sakit.

6. Bungker uang 900 M

Kapolri juga membantah isu bungker berisi uang Rp 900 miliar di rumah dinas Sambo di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan yang sebelumnya ramai beredar di media sosial.

Adapun video bernarasi temuan uang di rumah Sambo merupakan kasus temuan uang dolar palsu di Amerika Serikat.

7. Judi online Konsorsium 303

Kapolri mengatakan pihaknya tengah mendalami isu judi online Konsorsium 303. Kendati demikian, Kapolri berjanji akan mencopot polisi yang terlibat dalam judi online tersebut.

Baca juga: Komnas HAM Bongkar Sosok Skuad dan Alasan Mengapa Brigadir J Menangis

Temuan Konmas HAM

Beberapa hari sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan sederet temuannya terkait kasus kematian Brigadir J.

1. Unggap sosok "Skuad"

Anam mengonfirmasi adanya sosok 'Skuad Lama' yang disebut pernah mengancam untuk membunuh Brigadir J.

"Kurang lebih kalimatnya begini, 'Jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui Ibu P (Putri Candrawathi) karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh.' Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," ungkap dia, dilansir Kompas.com (22/8/2022).

Saat ditanya soal sosok "Skuad", terungkap bahwa "Skuad" ternyata adalah Kuat Ma'ruf, asisten rumah tangga (ART) sekaligus sopir keluarga Sambo yang juga tersangka pembunuhan.

2. Akui bertemu Sambo

Anam juga mengakui bahwa dirinya sempat bertemu Sambo di awal kasus kematian Brigadir J. Saat itu, anam mengatakan, Sambo hanya menangis tanpa mengatakan apa pun.

"Kenapa saya bisa bertemu dengan Pak Sambo? Karena memang biasanya banyak kasus yang (mengharuskan) saya kirim surat ke Propam maupun ke Bid Propam di polda-polda dan sebagainya itu," jelas Anam.

Baca juga: Temuan Komnas HAM: Sambo Akui Aktor Utama Pembunuhan Brigadir J

3. Tangis Brigadir J

Anam juga menjelaskan soal tangis Brigadir J yang mulanya diduga karena adanya ancaman pembunuhan. Sebaliknya, tangis tersebut dilatarbelakangi adanya urusan pribadi.

"Dan kami cek di rekam jejak digitalnya memang Juni sampai Januari itu kita cek semua, ini urusannya lain, berbeda dengan urusan ancaman pembunuhan. Ini urusan pribadi," terang Anam.

Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara (kiri) bersama Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam saat tiba di lokasi TKP pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022). KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara (kiri) bersama Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pengawasan M Choirul Anam saat tiba di lokasi TKP pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (15/8/2022).

4. Hilangkan barang bukti

Komnas HAM menyoroti upaya obstruction of justice yang sangat terlihat, salah satunya hilangnya rekam jejak digital dari para ajudan termasuk Brigadir J.

Dilansir dari Kompas.com (22/8/2022), berikut upaya obstruction of justice dalam kasus kematian Brigadir J versi Komnas HAM yakni:

  • Pengaburan fakta peristiwa
  1. Pemberian informasi yang berbeda dengan bukti ilmiah
  2. Berubah-ubahnya informasi yang diberikan.
  • Penghilangan dan perusakan barang bukti
  1. Perusakan TKP
  2. Perusakan dan penghilangan CCTV/decoder
  3. Penghilangan dan penggantian ponsel
  4. Penghapusan jejak komunikasi (pesan, panggilan telepon, WA, dll).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com