Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Cita-cita Kemerdekaan Bangsa dan Strategi Trisakti Soekarno

Kompas.com - 15/08/2022, 11:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada hari-hari HUT Ke 77 Kemerdekaan Indonesia, tiba saatnya kita ingat dan renung pesan para pahlawan kemerdekaan bangsa, yang berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan. Pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman, “Kita tidak bersiap untuk menyerang, tetapi untuk bertahan menyelamatkan nusa dan bangsa ... Bantulah sepenuhnya tiap-tiap usaha kekuatan negara dalam melakukan kewajiban terhadap negara, keluar dan ke dalam.” (Pusat Pembinaan Mental ABRI, 1992:116).

Kita juga ingat dan catat pesan Kepala Staf Oemoem TKR Jenderal Oerip Soemohardjo, “Seorang Putra Indonesia yang mengutamakan Karya daripada kata, yang mengutamakan Dharma daripada minta.”

Cuplikan Pidato ‘Tahun Vivero Pericoloso’, Presiden RI Soekarno (1964) berisi pesan : “Bagi saya sendiri, tiap-tiap kali sesudah saya pada 17 Agustus membacakan amanat kepada rakyat, sesudah saya masuk kembali ke Istana Merdeka, saya selalu duduk termenung beberapa menit; pertama, untuk menyatakan syukurku kepada Tuhan; kedua, untuk menikmati kekagumanku atas bangsaku Indonesia.”

Pada hari Jumat, 77 tahun silam, 17 Agustus tahun 1945, pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan
Timur No. 56, Jakarta, Ir. Soekarno yang didampingi antara lain oleh Drs. Moh. Hatta, dokter KRT Radjiman Wedyodiningrat, Sam Ratulangi, dan Teuku Moh. Hassan, membaca Teks Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yang disusun di rumah Laksamana Tadashi Maeda (Jl. Imam Bonjol No.1-Jakarta) Kamis 16 Agustus 1945 - dini hari 17 Agustus 1945.

Kita baca pesan Drs. Moh. Hatta tentang axiomata kapitalisme yakni risiko konflik kepentingan per orangan (individualisme) vs kepentingan umum (Republik), persaingan bebas atau laissez-faire yang tidak sesuai dengan corak sejarah, karakter, budaya, dan nilai kekeluargaan Bangsa Indonesia.

Risiko kapitalisme-liberalisme adalah seluruh unsur tata ekonomi seperti lahan, tenaga kerja, dan modal menjadi komoditas yang dapat dijual-beli dan demokrasi diubah ke dalam pola-pola hubungan pasar.

Dampaknya sangat hebat untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban manusia di dunia. Karena sistem negara demokratis akhirnya terpaut erat ke dalam sistem kapitalisme. Bukan sebaliknya (Polanyi, 2001: 78; Macpherson, 2006: 9-10). Ini pula renungan bagi bangsa Indonesia pada peringatan ke-77 kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com