Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Pertalite Bakal Jebol, Pengamat: Batasi dan Naikkan Harganya

Kompas.com - 13/08/2022, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi Pertalite hingga Juli 2022 telah mencapai 16,8 juta dari 23 juta kiloliter yang disediakan tahun ini.

Sementara konsumsi Solar sudah mencapai 9,9 juta kiloliter dari kuota 14,9 juta kiloliter. 

Dengan kondisi ini, kuota BBM subsidi di Indonesia hanya tersisa 6,2 juta kiloliter untuk Pertalite dan 5 juta kiloliter untuk Solar.

Subsidi BBM bebani APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun meminta agar Pertamina mengendalikan BBM bersubsidi, sehingga tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, pemerintah sejauh ini telah menggelontorkan dana sebesar Rp 502 triliun untuk subsidi energi, termasuk BBM, dan listrik.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Bansos Rp 18 T Jika Harga BBM dan Listrik Naik

Kuota BBM bisa jebol Oktober 2022

Menanggapi hal itu, pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, pemerintah saat ini menghadapi dilema yang sulit.

Di satu sisi, kelangkaan akan terjadi di berbagai SPBU apabila pemerintah tidak menambah kuota BBM subsidi.

Namun, penambahan kuota BBM subsidi di sisi lain dapat mengakibatkan beban APBN membengkak hingga melebihi Rp 600 triliun.

Mengamini perkataan Sri Mulyani, Fahmy menilai perlu adanya upaya serius dalam pembatasan BBM bersubsidi.

"Kalau upaya pembatasan konsumsi Pertalite tidak berhasil, kuota BBM subsidi pasti jebol paling lama pada akhir Oktober 2022," kata Fahmy kepada Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Bahlil: Kita Harus Siap-siap kalau Terjadi Kenaikan Harga BBM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com