Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, organisasi-organisasi kepanduan mengadakan kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta.
Dari kongres itu, berdiri Pandoe Rakjat Indonesia pada 28 Desember 1945.
Pada kongres kedua yang berlangsung pada 1950, dioutuskan bahwa akan ada golongan khusus yang mulai melangkah ke pergaulan internasional.
Setahun kemudian, terbentuklah Ikatan Pandu Indonesia (Ipindo) yang bertugas sebagai wakil Indonesia di organisasi kepanduan dunia untuk golongan putra.
Pada 1959, sejumlah federasi kepanduan putri menggelar perkemahan besar tingkat nasional pertama di Semanggi, Ciputat, Tangerang dan dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno.
Pada kesempatan ini, Soekarno menyatakan keinginannya untuk mempersatukan organisasi kepanduan.
Sejumlah pertemuan pun kemudian digelar untuk merealisasikan keinginan Presiden Soekarno.
IPINDO, Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI), dan Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO) kemudian sepakat melebut menjadi organisasi baru bernama Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO) pada 28 Mei 1960.
Pada 3 Desember 1960, Sidang MPRS menghasilkan ketetapan MPRS Nomor 11/1960 yang berisi dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila dan rencana pemerintah untuk mendirikan pramuka.
Baca juga: Siapa Bapak Pramuka Indonesia?
Beberapa bulan kemudian, Presiden Soekarno meleburkan semua kepanduan Indonesia ke dalam satu organisasi baru bernama Gerakan Pramuka pada 9 Maret 1961.
Tanggal ini dikenal sebagai Hari Tunas Gerakan Pramuka.
Soekarno selanjutnya mengeluarkan Keppres Nomor 121 Tahun 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Brigjen TNI, dr Azis Saleh, Prof Dr Prijono, Muljadi Djojomartono, dan Achmadi.
Pada Mei 1961, Gerakan Pramuka menjadi satu-satunya organisasi yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia, berdasarkan Kepres Nomor 238 Tahun 1961.
Organisasi Gerakan Pramuka pun resmi diperkenalkan kepada rakyat Indonesia pada 14 Agustus 1945.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.