Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Bentrok Pesilat dengan Warga di Malang, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 09/08/2022, 19:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus bentrokan yang melibatkan pesilat kembali meramaikan media sosial dalam beberapa hari terakhir. 

Di Malang, Jawa Timur rombongan konvoi salah satu perguruan silat terlibat bentrokan dengan warga sepulang dari kegiatan pada Minggu (7/8/2022).

Akibat peristiwa itu, tiga orang mengalami luka-luka, dua di antaranya merupakan anggota perguruan silat.

Baca juga: Berawal dari Konvoi dan Tak Terima Ditegur, Kelompok Perguruan Silat di Malang Bentrok dengan Warga

Bukan kali ini saja, kericuhan yang melibatkan pesilat kerap terjadi belakangan.

Pada Juli 2022, terjadi bentrokan antar pesilat di Lamongan, Jawa Timur usai salah satu perguruan silat menggelar ujian kenaikan tingkat.

Sekitar 500 orang yang tergabung dalam rombongan, kemudian melakukan konvoi menggunakan sepeda motor.

Insiden tersebut mengakibatkan dua warung dan empat sepeda motor rusak.

Beberapa orang juga dilaporkan mengalami luka memar setelah dianiaya massa.

Baca juga: Kelompok Perguruan Silat Bentrok dengan Warga Malang, 3 Orang Dibawa ke RS

Perguruan silat perlu melakukan reorientasi nilai

Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menyayangkan adanya insiden-insiden tersebut.

Menurut Drajat, perguruan silat merupakan organisasi yang baik dan memiliki norma-norma untuk mencegah timbulnya hal-hal di luar aturan.

"Seharusnya dengan jiwa 'kependekaran' dan norma-norma, itu (kekerasan) bisa dicegah atau bahkan bisa ditekan, serta dikendalikan dengan cepat apabila terjadi tindakan yang di luar standar etika," kata Drajat kepada Kompas.com, Selasa (9/8/2022).

Karena itu Drajat menilai perguruan-perguruan silat saat ini perlu melakukan reorientasi nilai.

Sebab, kericuhan-kericuhan yang melibatkan pesilat masih terus terjadi, meski sudah ada norma dan aturan.

"Jadi perguruan silat ini harus mau membuka diri, baik kepada internal maupun eksternal, untuk membicarakan kembali kode etik," jelas dia.

Baca juga: Rombongan Pengendara Motor Vs Jukir di Titik Nol, Ini Tanggapan Polresta Yogyakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com