Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi: Pengertian dan Prosesnya untuk Cari Tahu Penyebab Kematian

Kompas.com - 27/07/2022, 18:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jenazah Brigadir J telah dilakukan otopsi ulang untuk mengetahui penyebab kematiannya pada Rabu (27/7/2022).

Pantauan Kompas.com di RSUD Sungai Bahar, otopsi sudah dilakukan sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. 

Ketua tim dokter forensik, Ade Firmansyah Sugiharto mengatakan, hasil otopsi Brigadir J akan keluar dalam beberapa pekan.

"Hasil otopsi baru keluar setelah 4-8 minggu," kata Firmansyah dalam konferensi pers di RSUD Sungai Bahar, dikutip dari Kompas.com Rabu (27/7/2022).

Dia mengatakan, hasil otopsi lama keluar karena ada bagian luka yang butuh pemeriksaan mikroskopis, untuk menentukan apakah luka terjadi setelah atau sebelum kematian.

Baca juga: Otopsi Brigadir J Selesai, Hasilnya Akan Keluar 4-8 Pekan

Lalu, apa itu otopsi, apa saja jenisnya, serta bagaimana prosesnya sehingga dapat mengetahui penyebab kematian seseorang?

Apa itu otopsi?

Dilansir dari WebMD, (5/11/2020), otopsi adalah pembedahan rinci dari orang yang meninggal. Proses ini dilakukan untuk menentukan atau mengetahui penyebab orang tersebut meninggal.

Otopsi juga dikenal dengan sebutan post-mortem.

Jenis otopsi

Dikutip dari penjelasan dr. Kanina Sista, Sp.F, M.Sc di laman RSUP Soeradji, terdapat dua jenis otopsi yang banyak dikenal, yaitu otopsi medikolegal dan otopsi klinis.

Walaupun dari kedua jenis otopsi tersebut memiliki prosedur yang sama tetapi memiliki tujuan yang berbeda.

1. Otopsi medikolegal

Otopsi medikolegal bertujuan untuk mengetahui identitas jenazah, penyebab dan cara kematian, waktu kematian, pengumpulan barang bukti dan sebagainya dalam upaya peradilan.

Otopsi medikolegal dilakukan berdasarkan permintaan pemeriksaan dari kepolisian sehingga akan menghasilkan dokumen pembuktian suatu perkara pada jenazah dengan kecurigaan kematian tidak wajar atau dalam perkara pidana/perdata.

2. Otopsi klinis

Otopsi klinis bertujuan untuk mengetahui diagnosa penyakit yang menyebabkan kematian ketika pemeriksaan yang dilakukan saat hidup gagal.

Otopsi klinis juga digunakan untuk mengetahui perjalanan penyakit yang menyebabkan kematian, walaupun diagnosis kematiannya sudah ditegakkan.

Berbeda dengan otopsi medikolegal yang dilakukannya otopsi klinis datang dari keluarga.

Baca juga: Kapolri: Hasil Otopsi Ulang Brigadir J Akan Disampaikan ke Publik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2024

LINK Live Streaming Sidang Isbat Idul Adha 2024

Tren
Jadi Ormas Pertama, Ini Alasan PBNU Ajukan Izin Kelola Tambang ke Pemerintah

Jadi Ormas Pertama, Ini Alasan PBNU Ajukan Izin Kelola Tambang ke Pemerintah

Tren
'Cybertyping': Munculnya Julukan 'The Nuruls' hingga 'Jamet Kuproy' di Medsos

"Cybertyping": Munculnya Julukan "The Nuruls" hingga "Jamet Kuproy" di Medsos

Tren
Kalah dari Irak, Ini 3 Skenario Indonesia Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kalah dari Irak, Ini 3 Skenario Indonesia Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Terlihat Biru di Siang Hari, Mengapa Langit Menjadi Merah atau Oranye Saat Senja?

Terlihat Biru di Siang Hari, Mengapa Langit Menjadi Merah atau Oranye Saat Senja?

Tren
BP Tapera Akan Ikuti Arahan Menteri Basuki soal Tapera Ditunda

BP Tapera Akan Ikuti Arahan Menteri Basuki soal Tapera Ditunda

Tren
Apa Saja Cara dan Syarat Pisah KK? Berikut Penjelasan Dirjen Dukcapil

Apa Saja Cara dan Syarat Pisah KK? Berikut Penjelasan Dirjen Dukcapil

Tren
Deret Ormas Keagamaan yang Tak Akan Ajukan Izin Kelola Tambang

Deret Ormas Keagamaan yang Tak Akan Ajukan Izin Kelola Tambang

Tren
6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

6 Layanan Masyarakat yang Wajib Pakai BPJS Kesehatan, Terbaru Pembuatan SIM

Tren
Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Mengapa Sebagian Masyarakat Bisa Percaya Teori Konspirasi? Ini Alasannya

Tren
Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Darah Rendah dan Asam Lambung Disebut Punya Risiko Kematian, Dokter Ungkap Faktanya

Tren
Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Beredar Cara Cek Kebocoran Arus dengan Kode Meteran Listrik, Ini Penjelasan PLN

Tren
Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Flu Burung Mematikan Dapat Menular ke Kucing, Apa yang Harus Dilakukan Pemilik Hewan?

Tren
Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Gugat Meta, Eks Karyawan Tuding Induk Perusahaan Facebook Itu Sensor Konten Pro Palestina

Tren
Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Berapa Banyak Uang yang Bisa Membuat Orang Bahagia? Ini Kata Studi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com