Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Diguncang Gempa M 7.0, Apakah Berdampak ke Indonesia?

Kompas.com - 27/07/2022, 16:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan 7.0 M mengguncang Pulau Luzon, Filipina pada Rabu (27/7/2022) pagi.

Dilansir dari Washington Post, Rabu (27/7/2022), dari kejadian tersebut dilaporkan setidaknya dua orang tewas dan puluhan warga Filipina luka-luka akibat gempa yang terjadi.

Kepala Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, Renato Solidum menyampaikan, gempa itu memicu tanah longsor kecil dan merusak bangunan, termasuk tempat ibadah.

“Tanah bergetar seperti saya berada di ayunan dan lampu tiba-tiba padam. Kami bergegas keluar dari kantor,” ujar petugas keamanan kota Abra, Lagangilang, dekat pusat gempa, Michael Brillantes.

"Itu adalah gempa paling kuat yang pernah saya rasakan dan saya pikir tanah akan terbuka," kata dia.

Baca juga: Gempa M 7,1 Guncang Filipina, Merusak Parah Tempat Tinggal hingga RS

Pejabat mengatakan, saat gempa terjadi, banyak pasien di rumah sakit yang berteriak dan segera dilarikan keluar gedung.

Terkait gempa di Filipina, apakah bisa berdampak ke Indonesia?

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berdampak ke Indonesia.

"Tidak ada dampak ke Indonesia," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Ia mengatakan, gempa tersebut terjadi pada pukul 07.43 WIB.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa ini memiliki magnitudo 6,9 sedangkan menurut Philippine Institute Of Volcanology And Seismology (PHIVOLCS) gempa ini memiliki magnitudo 7,0.

Selain itu, episenter atau pusat gempa terletak di daratan Pulau Luzon pada koordinat 17.63° Lintang Utara sampai 120.74° Bujur Timur dengan kedalaman hiposenter 17 km.

Dengan kedalaman hiposenternya, Daryono menambahkan, gempa itu termasuk gempa dangkal.

"Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat aktivitas patahan/sesar aktif dan diperkirakan akan diikuti oleh banyak aktivitas gempa susulan," ujar dia.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Filipina memiliki mekanisme sumber kombinasi pergerakan geser dan naik (oblique thrust fault).

Baca juga: Vigan, Warisan Dunia UNESCO di Filipina yang Terdampak Gempa

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com