Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Link Live Streaming Otopsi Ulang Brigadir J dalam Kasus Polisi Tembak Polisi

Kompas.com - 27/07/2022, 07:51 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otopsi ulang Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dijadwalkan berlangsung pada Rabu (27/7/2022).

Hal itu diungkapkan pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Untuk memantau proses otopsi, pihak keluarga akan mengerahkan tujuh orang anggota keluarga.

"Ya. Tujuh orang dari keluarga nanti terlibat dalam proses otopsi. Jadwalnya Rabu pukul 10.00 WIB," kata Kamaruddin.

Menurutnya, pelaksanaan otopsi ulang Brigadir J tidak bisa digelar di lingkungan pemakaman karena ruangan yang sempit.

Sehingga, otopsi ulang Brigadir J rencananya akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Bahar.

Baca juga: Dugaan-dugaan di Balik Kasus Polisi Tembak Polisi

Link live streaming otopsi ulang Brigadir J

Anda dapat memantau perkembangan situasinya melalui link live streaming berikut:

Baca juga: Update Kasus Brigadir J: Dugaan Ancaman Pembunuhan Juni 2022 dan Prarekonstruksi

Penggali kubur hingga pembuka peti Brigadir J

Makam Brigadir J di Tempat Pemakamam Umum Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, dipasangi garis polisi sejak Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 17.30 WIB. Pemasangan ini dilakukan jelang otopsi ulang jenazah Brigadir J yang akan dilakukan Rabu (27/7/2022).TribunJambi.com/Danang Noprianto Makam Brigadir J di Tempat Pemakamam Umum Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, dipasangi garis polisi sejak Sabtu (23/7/2022) sekitar pukul 17.30 WIB. Pemasangan ini dilakukan jelang otopsi ulang jenazah Brigadir J yang akan dilakukan Rabu (27/7/2022).

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, penyidik Bareskrim telah menghampiri rumahnya pada Sabtu (23/7/2022) untuk berunding terkait otopsi putranya.

Samuel mengajukan permintaan untuk ambil bagian, mulai dari penggali kubur hingga pembuka peti.

Sejumlah nama telah diusulkan berdasarkan rapat keluarga. Diputuskan menunjuk dari ormas PBB Sungai Bahar untuk terlibat.

Baca juga: Kejanggalan-kejanggalan Kasus Polisi Tembak Polisi

Samuel mengusulkan, ada lima nama untuk penggali kubur dan dua nama untuk pembuka peti jenazah di rumah sakit.

"Itu kami utus anggota PBB dan semua nama-nama sudah kami data dan kami serahkan ke Polsek Sungai Bahar," ujarnya.

(Sumber: Kompas.com/Suwandi | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Baca juga: Update Kasus Dugaan Polisi Tembak Polisi, Komnas HAM Kantongi Catatan Signifikan soal Luka di Tubuh Brigadir J

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com