Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala HIV dan AIDS

Kompas.com - 24/07/2022, 12:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga daya tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit.

HIV yang tidak cepat ditangani akan berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Pada kondisi ini merupakan stadium akhir dari infeksi HIV dan tubuh sudah tidak mampu untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.

Baca juga: Mengenal Beda HIV dan AIDS

Apa itu penyakit AIDS?

Dilansir dari MayoClinic, (26/3/2022), Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah kondisi kronis yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV).

Penyakit ini merusak sistem kekebalan tubuh Anda dan mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk melawan infeksi dan penyakit.

Cara penularan AIDS

1. Berhubungan seks

Anda bisa terinfeksi AIDS jika melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi yang darah, air mani, atau cairan vaginanya masuk ke dalam tubuh Anda.

Virus ini bisa masuk ke tubuh Anda melalui sariawan atau robekan kecil yang terkadang berkembang di rektum atau vagina saat melakukan aktivitas seksual.

2. Jarum suntik

Berbagi alat suntik yang terkontaminasi (jarum dan alat suntik) menempatkan Anda pada risiko tinggi HIV dan penyakit menular lainnya, seperti hepatitis.

3. Transfusi darah

Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah.

Rumah sakit dan bank darah menyaring suplai darah untuk HIV, jadi risiko ini sangat kecil di AS dan negara-negara berpenghasilan menengah ke atas lainnya.

Risikonya mungkin lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah yang tidak dapat menyaring semua darah yang disumbangkan.

4. Tertular dari orangtua

Ibu yang terinfeksi HIV atau AIDS dapat menularkan virus ke bayinya. Ibu yang HIV positif dan mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat secara signifikan menurunkan risiko pada bayi mereka.

Tanpa pengobatan, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum HIV melemahkan sistem kekebalan Anda hingga Anda mengidap AIDS.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Kenali Gejala HIV sejak Minggu Pertama Terinfeksi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com