Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Tujuh Keajaiban Dunia, Mengapa Candi Borobudur Tidak Termasuk ke Dalamnya?

Kompas.com - 16/07/2022, 17:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah kembali menjadi perbincangan di kalangan warganet.

Kali ini, Candi Borobudur disebut tak masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Padahal, penyebutan Borobudur sebagai satu dari Tujuh Keajaiban Dunia begitu familiar untuk masyarakat Indonesia.

Hal ini bermula dari pernyataan Youtuber Leonardo Edwin dalam akun Instagram pribadinya. Pernyataan ini kemudian menyebar, salah satunya di media sosial Twitter pada Rabu (13/7/2022).

Lantas, benarkah demikian? Mengapa Candi Borobudur tidak masuk ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia?

Baca juga: Mengapa Candi Borobudur Tidak Masuk Tujuh Keajaiban Dunia?

Asal-usul Tujuh Keajaiban Dunia

Dilansir dari Britannica, Tujuh Keajaiban Dunia atau New 7 Wonders of the World digagas oleh yayasan New Open World Corporation (NOWC) dari Swiss pada 2000.

Tujuan dari penggagasan ini yaitu untuk menggantikan daftar Tujuh Keajaiban Dunia asli yang terakhir disusun pada abad ke-2 sebelum Masehi.

Di mana di data asli, keajaiban dunia yang masih kokoh berdiri hanya satu, yakni Piramida Giza di Mesir.

Pemilihan Tujuh Keajaiban Dunia terbaru ini dilakukan berdasarkan pemungutan suara (voting) lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.

Dikutip dari laman resmi NOWC, dalam rentang waktu 2004-2005, mereka memulai pemungutan suara terhadap 176 nominasi Tujuh Keajaiban Dunia.

Candi Borobudur masuk dalam daftar nominasi, bersama Sawah Terasering Tegallalang di Bali.

Pada 24 Desember 2004, sebanyak 77 situs masuk daftar teratas, kemudian dikerucutkan lagi menjadi 21 finalis.

Sayangnya, baik Borobudur maupun Sawah Terasering Tegallalang, tidak berhasil lolos sebagai finalis.

Penetapan Tujuh Keajaiban Dunia terbaru pun mencapai final setelah diumumkan secara resmi pada 7 Juli 2007, di Lisbon, Portugal.

Baca juga: Tujuh Keajaiban Dunia, Ke Mana Borobudur?

Menuai banyak kritik

Penetapan Tujuh Keajaiban Dunia yang dilakukan secara pemungutan suara oleh NOWC tersebut menuai banyak kritik.

Pasalnya, dilansir dari Kompas.com, keajaiban dunia yang diperkenalkan hanya beberapa tempat populer dan banyak diketahui orang saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com