Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Candi Borobudur Tidak Masuk Tujuh Keajaiban Dunia?

Kompas.com - 22/02/2020, 09:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Candi Borobudur merupakan candi berteras dan melambangkan alam raya.

Banyak yang menilai Candi Borobudur merupakan kesaksian pertama tentang bagaimana orang-orang Jawa sanggup mengambil alih agama asing untuk diabadikan demi kepentingan diri sendiri.

Dengan kemegahannya, ternyata Candi Borobudur tidak masuk ke dalam Tujuh Keajaiban Dunia.

Penilaian subyektif

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, munculnya 7 Keajaiban Dunia atau New 7 Wonders of the World dimulai dari yayasan dari Swiss.

Yayasan tersebut bernama New Open World Corporation (NOWC) yang memulai survei pada 2000. Di mana NOWC saat itu tidak memasukkan Candi Borobudur dalam Antipater Sidon.

Versi Antipater Sidon yang saat itu masuk menjadi populer adalah Piramida Giza, Taman Gantung Babilonia, Patung Zeus di Limpia, Kuil Artemis Turki, Mercusuar Iskandariah, dan Mausoleum.

Baca juga: Tujuh Keajaiban Dunia, Ke Mana Borobudur?

Kemudian NOWC menyebarkan kampanye untuk menentukan New 7 Wonders of the World dan didukung lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.

Pengambilan survei atau polling dilakukan dengan online dan diumumkan pada 2007. Seperti yang sudah diketahui, hasil poliing tersebut menuai banyak kritik.

Pasalnya keajaiban dunia yang diperkenalkan NOWC hanya beberapa tempat yang populer dan banyak diketahui oleh banyak orang.

Hal tersebut membuat UNESCO mengambil sikap tegas. Dilansir dari situsnya, UNESCO memilih untuk tidak ikut campur dalam hal apa pun.

Sehingga polling yang dilakukan Bernard Weber tidak ada kaitan atau hubungannya dengan UNESCO yang menjadi penilaian dan inisiatif pribadi.

Tujuan dan mandat UNESCO adalah membantu negara-negara dalam mengidentifikasi, melindungi, dan melestarikan Warisan Dunia.

Candi Borobudur adalah bagian dari World Heritage List yang dikeluarkan oleh UNESCO. Sampai saat ini nama Candi Borobudur masih berada pada daftar UNESCO.

Candi Borobudur masih tetap dianggap ajaib meski pada polling buatan NOWC tidak masuk sebagai kejaiban dunia.

UNESCO mengakui nilai sentimental dan menuliskannya pada daftar. Bagi UNESCO, semua situs yang ada di dunia yang memiliki sifat heritage harus diakui.

Baca juga: Sejarah Berdirinya VOC

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur menjadi salah satu monumen Budha terbesar di dunia. Dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.

Candi Borobudur terletak di Lembah Kedu, bagian selatan Jawa Tengah, Pulau Jawa, Indonesia.

Candi ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa dengan bentuk bangunan punden berundak-undak yang terdiri dari 10 tingkat.

Tinggi Candi Borobudur tidak lebih dari 50 meter, sedangkan lebarnya 112 meter dari pojok ke pojok. Dengan diameter sekitar 123 meter.

Puncak Candi Borobudur berbentuk genta atau lonceng, yang merupakan pusat serta pucak struktural maupun spiritual.

Teras-teras Candi Borobudur paling bawah dihiasi dengan ukiran-ukiran dari alam kepercayaan Budhisme Mahayana. Bagian bawah candi melukiskan kisah kelahiran Sang Budha.

Baca juga: BPK: Sejarah, Tugas dan Wewenangnya

Pada lorong-lorong candi berikutnya berisi cerita-cerita mengenai bimbingan spiritual. Setiap dinding di tingkatan Candi Bodobudur menyimpan cerita-cerita spiritual yang menggambarkan dunia.

Kompleks Candi Borobudur terdiri dari tiga monumen, yaitu Candi Borobudur dan dua candi kecil yang terletak di timur dengan poros lurus ke Borobudur.

Kedua candi tersebut adalah Candi Mendut dan Candi Pawon. Candi Borobudur sempattenggfelam karena pergerakan tanah yang semakin tinggi. Kemudian ditemukan pada abad ke-19 dan restorasi pada abad ke-20.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com