Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Praktik "Brave Leadership" ala Presiden Jokowi

Kompas.com - 09/07/2022, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika dihubungkan pada konteks kunjungan Presiden Jokowi, seorang pemimpin yang walk the talk akan sangat dihargai oleh siapapun. ini dibuktikan dengan niat yang genuine, yang membuat beliau diterima dengan baik oleh kedua negara. Hanya Presiden Jokowi yang kunjungannya disambut dengan tangan terbuka oleh Ukraina dan Rusia, terlebih waktunya sangat berdekatan. Ini menunjukkan bahwa kedua negara melihat Indonesia sebagai negara yang bersahabat dengan niat yang tulus.

Bertindak berdasarkan perhitungan matang

Salah satu hal penting lainnya yang bisa kita ambil adalah betapa Presiden Jokowi berani mengambil risiko. Berbicara pemimpin yang berani, Margie Warrell berpendapat, ada empat karakteristik dari pemimpin yang berani. Pertama, jenis keberanian yang mampu membedakan mana ketakutan yang imajiner, mana yang nyata. Kedua, jenis keberanian yang mendorong orang-orang untuk bersatu meraih tujuan yang baik serta mengakui ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan. Ketiga, jenis yang tidak mengandalkan rasa takut untuk menggerakkan orang dan memenangkan suara. Terakhir, jenis yang memanfaatkan segala potensi untuk menghasilkan inovasi.

Mengunjungi negara konflik bukanlah tanpa risiko. Ada risiko tertembak peluru, sehingga bisa menjadikan Presiden sebagai salah satu korban. Namun tentunya, risiko tersebut telah diukur secara mendetail. Selain itu, ada kepentingan banyak orang yang dibawa Presiden Jokowi, sehingga membuat beliau harus berani mengambil langkah. Phillips & Phillips (2020) mengatakan bahwa di situasi yang tidak pasti, para pemimpin yang berani harus berada di tempatnya dan mengambil tindakan guna mendapatkan hasil yang diinginkan. Selain itu, menurut pakar hukum internasional, Hikmahanto Juwana, Presiden Jokowi sebelum berkunjung telah mengumumkan kedatangannya.

Pengumuman ini tentunya diketahui oleh kedua negara, sehingga menurunkan risiko. Kemungkinan besarnya, jika Presiden Jokowi terluka, itu akan menjadi preseden buruk bagi Ukraina dan Rusia. Meskipun begitu, risiko tertembak pun masih menghantui, yang membuat situasi menjadi tidak pasti. Namun, kembali lagi, ketidakpastian itu bisa dikurangi dengan mengukur risiko dan keberhasilannya. Artinya, Presiden Jokowi juga berhadapan dengan ketidakpastiaan dan membutuhkan keberanian untuk menyambut situasi yang tidak pasti.

Baca juga: Ukraina Terkini: Putin Berucap Rusia Siap Terlibat dalam Negosiasi Damai

Meskipun kemungkinannya kecil untuk membuat kedua negara tersebut berdamai dalam waktu singkat, akan tetapi tetap harus diusahakan. Terlebih hubungannya dengan misi kemanusiaan. Presiden Jokowi mengatakan dengan jelas bahwa isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Karena alasan inilah, beliau bertolak ke Kyiv dan Moskwa dengan persiapan yang sangat matang. Karena itu, pihak-pihak terkait telah mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran lawatan Presiden Jokowi.

Hasil kunjungan tersebut pun mulai terlihat. Saat Presiden Jokowi berkunjung ke Rusia, Vladimir Putin, Presiden Rusia berjanji akan memenuhi permintaan produk pertanian untuk Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya dalam hal pupuk, nitrogen, fosfat, dan lain-lain. Pernyataan tersebut tentunya perlu diapresiasi karena memberikan sedikit kepastian terhadap kelancaran pasokan.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga menghargai sikap Indonesia. Zelensky mengungkapkan apresiasi dan penghargaannya dan memuji Indonesia sebagai negara Asia pertama yang berkunjung dalam keadaan perang. Zelensky juga menghargai undangan yang disampaikan Indonesia untuk datang ke pertemuan G20, meskipun dia melihat situasinya terlebih dahulu sebelum memutuskan datang.

Harus mendemonstrasikan keberanian

Dua hal yang bisa kita pelajari dari kunjungan Presiden Jokowi adalah tentang pentingnya bergerak dengan value dan berani mengambil risiko. Dua sikap ini sangat penting dimiliki seorang pemimpin, terlebih di era saat ini saat mana ketidakpastiaan merupakan makanan sehari-hari membuat para pemimpin harus berani mengambil risiko. Akan tetapi, risiko yang diambil telah melalui berbagai analisa data. Meskipun telah melalui berbagai analisa, para pemimpin juga harus berani mengakui bahwa mereka tidak bisa mengendalikan hal-hal yang akan terjadi.

Karena itu, penting sekarang untuk mengembangkan para pemimpin generasi masa depan yang berani, baik itu di perusahaan, organisasi, maupun di pemerintah. Riset Sounding Board, Inc, platform pengembangan kapasitas kepemimpinan yang berjudul Leadership Coaching Report 2021, menyebutkan investasi global terkait pengembangan kepemimpinan mencapai lebih dari 3,5 miliar dollar. Riset ini juga menggambarkan bahwa 72 persen perusahaan menawarkan beberapa pelatihan kepemimpinan.

Leadership Coaching Report 2021 juga mengungkapkan alasan-alasan mengapa perusahaan mengadakan pelatihan kepemimpinan. Hampir 80 persen responden mengatakan kebutuhan utamanya adalah untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan individu. Sebanyak 69 persen ingin meningkatkan orang-orang yang memiliki kapabilitas sebagai pemimpin. Sebesar 51 persen responden ingin meningkatkan engagement anggotanya, dan 49 persen ingin mempertankan talenta-talenta utama mereka. Ini suatu hal yang baik karena perusahaan telah memiliki concern untuk mencetak pemimpin-pemimpin baru.

Presiden Jokowi mempraktekan implementasi dari tiga konsep kepemimpinan yaitu ‘Indonesian Leadership’, ‘Kepemimpinan Pancasila’ dan ‘Kepemimpinan Kesatria’. Ia telah memberikan contoh yang baik untuk semua pemimpin bahwa menjadi pemimpin harus memiliki keberanian, autentisitas, dan empati yang tinggi. Beliau memegang teguh value untuk menjaga perdamaian dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan. Itu suatu hal yang harus dilakukan pemimpin masa depan jika mereka ingin organisasinya bergerak jauh dan menghasilkan inovasi yang sesuai dengan konteks tantangan dan dinamikanya.

Karena itu, mari kita perkuat kemampuan kepemimpinan kita dan lebih berani untuk mengambil keputusan. Selain itu, bersikap autentik di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun, karena kepemimpinan yang autentik akan membuat anggota lebih nyaman dalam berekspresi dan berkontribusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com